Penjual adalah kegiatan yang dilakukan seseorang untuk
menarik perhatian pembeli agar barang, jasa, ide, peluang atau “diri sendiri “
dibeli atau dituruti oleh konsumen. Dalam kegiatan menjual diperlukan suatu
metode atau teknik bagaimana cara menjual.Seni Menjual adalah suatu seni untuk
mempengaruhi orang lain agar bersedia membeli barang, jasa, ide yang ditawarkan
kepada konsumen sehingga konsumen merasa memperoleh keuntungan bila memiliki
atau membeli barang yang dibelinya.
Dalam dunia penjualan ada berbagai macam teori yang
berkaitan dengan teknik menjual, salah satunya adalah berdasarkan 5 konsep
AIDAS.
Tahapan-tahapan yang harus dilakukan seorang wirausaha dalam
melakukan kegiatan penjualan berdasarkan 5 konsep AIDAS sebagai berikut :
1. Perhatian (Attention)
2. Minat (Interest)
3. Keinginan (Desire)
4. Tindakan (Action)
5. Kepuasan (Satisfaction)
1. Perhatian (Attention)
Pada tahap perhatian (attention) wirausaha berusaha agar
calon konsumen memperhatikan penawaran yang dilakukannya. Untuk mendapatkan
perhatian dari calon konsumen wirausaha harus memperlihatkan sikap yang baik,
tutur kata dan cara berpakaian yang menarik yang akan memberikan penilaian yang
positif dari calon konsumen yang akan berpengaruh terhadap terjadinya jual
beli.
2. Minat (Interest)
Pada tahap minat (interest) wirausaha berusaha meningkatkan
perhatian calon konsumen menjadi minat dengan cara menciptakan suasana yang
menyenangkan, mendengarkan dan memahami kebutuhan konsumen.
3. Keinginan (Desire)
Pada tahap keinginan (desire) wirausaha harus dapat
meyakinkan calon konsumen dengan menjelaskan keuntungan yang akan didapat calon
konsumen apabila membeli produk yang ditawarkan serta kerugiannya jika tidak
membeli produk tersebut. Hal-hal yang mempengaruhi keinginan membeli dari calon
konsumen adalah factor pendapatan, pendidikan, status social, jenis kelamin dan
lain lain.
4. Tindakan (Action)
Pada tahap tindakan (action) wirausaha harus dapat
mewujudkan kebutuhan dan harapan konsumen dan memberikan keyakinan bahwa
barang, jasa dan ide yang dibeli merupakan langkah yang tepat yang dapat
memberikan keuntungan bagi konsumen.
5. Kepuasan (Satisfaction)
Pada tahap kepuasan (satisfaction) wirausaha harus dapat
memastikan bahwa kualitas barang, jasa dan ide yang dibeli sesuai denga harapan
konsumen.
Selain 5 konsep AIDAS terdapat Pelayanan Prima yang
dikembangkan berdasarkan konsep A3 yaitu :
1. Attitude (sikap)
2. Attention (Perhatian)
3. Action (tindakan)
Seni menjual dan teknik promosi
1. Konsep Attitude (Sikap)
Calon konsumen selalu mengharapkan sikap dan perilaku yang
baik dan menyenangkan dari wirausaha seperti penampilan dan sikap yang sopan
serta berfikir positif dalam melayani sehingga calon konsumen merasa puas
dengan pelayanan yang diberikan dan kemungkinan besar pengalamannya disampaikan
kepada orang lain dan menjadi promosi gratis bagi perusahaan.
2. Konsep Attention (perhatian)
Apabila calon konsumen menunjukkan minat terhadap barang
atau jasa, wirausaha dapat memberikan perhatian kepada calon konsumen dengan
memberikan informasi yang baik terhadap produk atau jasa tersebut seperti
mendengarkan dan memahami kebutuhan konsumen serta Mencurahkan perhatian penuh
kepada konsumen.
3. Konsep Action (tindakan)
Setelah konsumen merasa tertarik dengan produk dan jasa yang
ditawarkan, wirausaha harus segera melakukan tindakan untuk memberikan
kemudahan kepada konsumen dengan mewujudkan kebutuhan konsumen dan menyatakan
terimakasih dengan harapan konsumen kembali.
Beberapa teknik menjual yang sering digunakan dilapangan :
1. Memanipulasi barang, jasa atau ide dengan cara memasang
iklan mini, brosur dan sejenisnya contoh teknik menjual yang dilakukan sebuah
lembaga pendidikan yang memakai nama perguruan tinggi terkemuka di Indonesia
didalam brosurnya berbunyi “jaminan diterima”.
Meniru merk adalah membuat merk mirip dengan merk produk
yang sudah terkenal dengan maksud tidak perlu lagi bersusah payah membangun
merk dan berpromosi.
2. Mengatur keuntungan, contohnya yang dilakukan oleh sebuah
hypermarket dengan menawarkan harga terbaik untuk konsumen, teknik menjual
dengan harga semakin murah karena hypermarket tersebut mendapat pasokan barang
dalam jumlah besar sehingga mendapatkan potongan harga yang besar pula dari
supplier.
3. Subsidi silang harga, diartikan bahwa wirausaha menjual
produk yang satu dengan harga murah dan produk yang lain dengan harga lebih
mahal atau yang satu rugi yang lain untung besar, atau produk jasa bisa
dikatakan gratis untuk jasa yang lain diberikan harga yang pantas.
Sejalan dengan meningkatnya perkembangan teknologi salah
satu seni menjual yang dapat dilakukan wirausaha dalam meningkatkan pemasaran
menurut Tung Desem Waringin (Koran Sindo, 4 Juli 2010) adalah dengan
mengoptimalkan pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) yaitu dengan cara-cara:
1. Mengoptimalkan perangkat lunak (software) yang
memungkinkan wirausaha dapat menyimpan dan mengolah data base konsumen atau
calon konsumen dengan baik untuk membantu meningkatkan penjualan.
2. Memberikan informasi up to date (terkini) kepada konsumen
misalnya emailblast atau smsblast, meskipun wirausaha memiliki teknologi
penyimpanan data yang mahal tetapi jika tidak mengupdate informasi kepada
konsumen maka database yang dimiliki tidak akan mendukung peningkatan
pemasaran. Selain itu juga memberikan penawaran diskon, voucher dan sebagainya,
yang kemungkinan konsumen atau calon konsumen melakukan real action atau
pembelian.
3. Optimalkan Teknologi Informasi antar tim, dengan
mengoptimalkan penggunaan handphone dapat memaksimalkan kinerja tim pemasaran,
kapanpun dimanapun bisa mengupdate berbagai strategi pemasaran dan penawaran
perusahaan kepada seluruh tim sekaligus, baik lewat fitur layanan messenger,
email dan sebagainya. Wirasuaha juga dapat memberikan penawaran kepada para
calon konsumen dalam jumlah yang banyak dalam waktu yang lebih singkat.
4. Lakukan perlindungan terhadap Teknologi Informasi yang
dimiliki, penggunaan system pengamanan TI secara menyeluruh, anti virus yang
berkualitas dan tim yang benar-benar ditugaskan untuk melakukan perlindungan
terhadap segala sesuatu yang menyangkut TI. Semakin maju TI semakin pesat juga
perkembangan virus atau hal-hal lain yang mengganggu kelancaran teknologi dalam
perusahaan.Harga Jual
Harga jual adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan wirausaha
untuk memproduksi suatu barang atau jasa ditambah dengan persentase laba yang
diinginkan. Untuk mencapai laba yang diinginkan wirausaha dapat menarik minat
konsumen dengan cara menentukan harga yang tepat untuk produk yang terjual.
Harga yang tepat adalah harga yang sesuai dengan kualitas produk suatu barang,
dan harga tersebut dapat memberikan kepuasan kepada konsumen.Metode Penetapan
Harga jual dengan pendekatan biaya dapat dilakukan dengan cara :
a. Metode Penetapan Harga Biaya Plus (Cost Push Pricing
Method)
Dengan metode ini, harga jual per unit ditentukan dengan
menghitung jumlah seluruh biaya per unit ditambah jumlah laba yang dikehendaki
pada unit tersebut (disebut margin). Dengan demikian, harga jual produk dapat
dihitung dengan rumus:
BIAYA TOTAL + MARGIN = HARGA JUAL
JUMLAH BARANG
Misalnya:
Biaya produksi 10 pasang sepatu adalah
• Biaya bahan baku Rp.1.000.000,-
• Biaya tenaga kerja Rp. 500.000,-
• Biaya sewa dan penyusutan Rp.
400.000,-
Jumlah biaya
Rp.1.900.000,-
Keuntungan yang diinginkan 20% dari total biaya, sehingga
harga seluruhnya
Rp.1.900.000,- + (20% x Rp.1.900.000,-) = Rp.2.280.000,-
Harga jual satuan adalah Rp.2.280.000,- = Rp.228.000,-
10
b. Penetapan harga Mark Up (mark up pricing)
Yaitu dimana para pedagang membeli barang-barang dagangannya
untuk dijual kembali dengan harga jual dengan menambahkan mark-up tertentu
terhadap harga beli.
Rumus yang digunakan adalah :
HARGA BELI + MARK UP = HARGA JUAL
Jadi, mark-up merupakan kelebihan harga jual di atas harga
belinya. Keuntungan diperoleh dari mark-up tersebut.
Misalnya
Harga beli barang dagangan Rp.1.000.000,-
Biaya pengelolaan dan penjualan Rp.
120.000,-
Keuntungan yang diharapkan Rp. 200.000,-
Harga Jual = Rp.1.000.000,- + (Rp.120.000,- + Rp.200.000,-)
= Rp.1.320.000,-
Kepuasan Pelanggan
Kepuasan Pelanggan merupakan penilaian pelanggan terhadap
suatu produk atau pelayanan yang telah memberikan tingkat kepuasan seperti yang
diharapkan pelanggan.Kepuasan pelanggan bergantung kepada kualitas produk atau
layanan, dan bagaimana produk atau layanan tersebut sesuai kebutuhan pelanggan.
Beberapa faktor yang dapat diidentifikasikan sebagai penentu
kepuasan pelanggan berdasarkan penelitian para pengamat perilaku konsumen
adalah :
1. Pelayanan yang memiliki nilai tambah
2. Disain, kemasan atau tampilan dari produk atau jasa
3. Aspek bisnis yang dapat ditimbulkan
4. Aspek emosional pelanggan
Bagaimana Mengukur Kepuasan Pelanggan ?
Kotler (1996) mengidentifikasi 4 (empat) metode pengukuran
kepuasan pelanggan, sebagai berikut :
a. Sistem Keluhan dan Saran
Wirausaha yang berwawasan pelanggan akan menyediakan
formulir bagi pelanggan untuk melaporkan kesukaan dan keluhannya. Media yang
digunakan dapat berupa kotak saran dan saluran telepon pengaduan bebas pulsa
bagi pelanggan. Alur informasi ini memberikan banyak gagasan baik dan wirausaha
dapat bergerak lebih cepat untuk menyelesaikan masalah.
b. Survei Kepuasan Pelanggan
Wirausaha yang responsif mengukur kepuasan pelanggan dengan
mengadakan survei berkala, yaitu dengan mengirimkan daftar pertanyaan atau
menelpon secara acak dari pelanggan untuk mengetahui perasaan mereka terhadap
berbagai kinerja industri. Selain itu juga ditanyakan tentang kinerja industri
saingannya.
c. Ghost Shopping (Pelanggan Bayangan)
Merupakan suatu cara yang dilakukan wirausaha dengan
mempekerjakan beberapa orang (gost shopper) untuk berpura-pura menjadi
pelanggan dan melaporkan kekuatan atau kelebihan dan kelemahan dari produk
pesaing.
d. Analisa Pelanggan yang Beralih
Wirausaha dapat menghubungi pelanggan yang tidak membeli
lagi produk perusahaan atau berganti pemasok, untuk mengetahui penyebabnya
(apakah harganya tinggi, pelayanan kurang baik, produknya kurang dapat
diandalkan dan seterusnya, sehingga dapat diketahui tingkat kehilangan
pelanggan.