C. Manajemen Pemasaran dan kaitannya dengan Permintaan
Pemasaran tidak hanya terkait dengan
penawaran, melainkan juga terkait erat dengan bidang lain, yakni permintaan
produk. Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan sebuah produk harus
menyadari bahwa tingkat permintaan pasar bisa disusun dan susunannya bisa
menjadi sebuah hal yang diharapkan. Tingkat permintaan nyata bisa saja berada
di atas, sama, atau di bawah dari tingkat permintaan yang diharapkan. Karena
itulah tingkat permintaan bisa berbeda-beda, dan setiap manajer pemasaran akan
mengemban tugas yang berbeda pula terkiat dengan bagaimana ia akan mengelola
jenis-jenis permintaan yang ada. Oleh karena itu manajer pemasaran harus
mengenali beberapa hal penting terkait dengan jenis-jenis permintaan.
C.1. Permintaan negatif
Ini bisa dilihat manakala segmen pasar potensial ternyata
tidak menyukai jasa atau produk yang ditawarkan oleh perusahaan tertentu. Dalam
kondisi tertentu, para konsumen yang menyuarakan permintaan negatif terkadang bersedia
membayar untuk menghindari produk tersebut. Jika kondisi ini muncul, maka
manajer pemasaran bertugas untuk mengkonversi permintaan negatif menjadi
permintaan positif. Untuk melakukan hal ini bisa diterapkan cara-cara tertentu
seperti promosi untuk mengenalkan sebuah produk, misalnya.
C.2. Permintaan Latent
Permintaan jenis ini muncul bila ada sekelompok orang yang
memiliki kebutuhan kuat namun tidak ada wujudnya, baik dalam bentuk jasa dan
barang. Adanya permintaan ini memberi banyak kesempatan kepada manajer untuk
mengembangkan jasa dan barang yang dibutuhkan oleh kelompok konsumen yang
dimaksud.
C.3. Tidak ada permintaan
Kondisi ini biasanya mengacu kepada hal di mana sekelompok
konsumen tidak berminat sama sekali terhadap penawaran suatu jasa atau barang.
Artinya adalah, barang sudah telanjur diproduksi namun tidak dibutuhkan oleh
kelompok tertentu.
Dalam hal ini, manajer pemasaran harus mencari kiat yang
bisa membantu membentuk nilai barang sehingga dibutuhkan.
Kondisi di mana permintaan tidak ada juga bisa dikenali
ketika barang bernilai di sebuah pasar, namun tidak bernilai di pasar yang
lain. Di sinilah seorang manajer harus menciptakan kondisi di mana permintaan
bisa muncul di pasar yang berbeda, untuk jenis barang yang sama.
Kondisi terakhir dalam kerangka ”tidak ada permintaan”
muncul misalnya jika pasar tidak mengetahui keberadaan barang baru oleh karena
barang tersebut baru dibuat dan ditemukan. Seorang manajer, ketika menghadapi
kondisi ini, harus menyebarkan informasi tentang barang tersebut supaya orang
tahu dan tertarik membelinya.
C.4. Permintaan yang Menurun
Ini adalah keadaan di mana permintaan terhadap sebuah jasa
atau barang di sebuah pasar semakin berkurang dibandingkan periode tertentu
yang telah diukur sebelumnya. Dan biasanya kondisi penurunan permintaan akan
berlanjut bila tidak ada usaha untuk memperbaiki penawaran dan usaha-usaha
penawaran. Pada titik ini, manajer pemasaran bertugas mengembangkan dan
meningkatkan permintaan supaya tidak angka permintaan terhadap sebuah barang
tidak menurun.
C.5. Permintaan tidak teratur
Ini adalah jenis permintaan di mana pola angka permintaannya
tidak teratur. Bisa naik bisa pula turun, dan sangat tergantung pada fluktuasi
musim dan lain sebagainya. Ini banyak terjadi, misalnya, pada perusahaan yang
bergerak di bidang penjualan jasa perhotelan.
Tugas manajer pemasaran adalah mengubah pola permintaan
dengan cara menerapkan cara tertentu, seperti misalnya memberikan harga
penginapan yang murah di musim di luar liburan, dan sebaliknya, menerapkan
harga mahal ketika musim liburan tiba.
C.6. Permintaan Berlebihan
Secara singkat, ini adalah sebuah keadaan di mana angka
permintaan jauh lebih besar dari angka penawaran sehingga
perusahaan tidak bisa memenuhi ketersediaan barang. Tugas manajer pemasaran
berikutnya adalah mengurangi permintaan dengan menerapkan strategi tertentu,
misalnya mengurangi kegiatan promosi dan menaikkan harga barang yang dimaksud.
C.7. Permintaan Penuh
Ini merujuk kepada sebuah keadaan di mana tingkat angka
permintaan pada saat sekarang sama dengan angka permintaan yang diharapkan,
atau telah disebut sebelumnya dalam perencanaan pemasaran. Tugas manajer
pemasaran dalam hal ini adalah mempertahan pemintaan dengan cara mengendalikan
biaya, tetap berpromosi, dan mempertahankan harga jual.
C.7. Permintaan tidak sehat
Ini adalah kondisi di mana permintaan terhadap jasa atau
produk tidak bisa dipenuhi oleh perusahaan oleh karena karakteristik produknya
sendiri yang dinilai kurang baik, tidak sehat,
D. Melakukan Analisa terhadap Kesempatan Pasar
Salah satu tugas yang diemban oleh manajemen pemasaran
adalah melakukan analisa terhadap kesempatan pasar. Ini menjadi hal yang sangat
penting karena perusahaan bisa menentukan tujuannya berdasarkan analisa ini.
Perusahaan harus melihat kesempatan yang berkembang dan ada,
dan bisa memulai usaha pemasaran dengan bergantung kepada sumber-sumber yang
tersedia di dalam perusahaan. Kesempatan pasar, pada saat bersamaan, bisa
dibedakan menjadi beberapa hal, yakni:
1) Kesempatan perusahaan yang merupakan kesempatan yang
tersedia dan bisa dinikmati oleh perusahaan tertentu. Biasanya ini dikarenakan
sebuah perusahaan memiliki keunggulan tertentu yang tidak dimiliki pesaingnya.
Keunggulan bisa datang dari apa saja, termasuk kemampuan
untuk menentukan harga dan biaya yang lebih rendah, kemampuan untuk menggunakan
banyak saluran distribusi yang lebih dari satu, dan juga kemampuan untuk
mempromosikan usaha yang secara lebih aktif dibandingkan yang lain.
Kesempatan yang didapatkan oleh perusahaan ini bisa muncul
dan jadi senjata yang bagus dalam sebuah kondisi di mana sebuah perusahaan
sedang bersaing dengan yang lain.
2) Kesempatan lingkungan yang muncul bila ada kebutuhan
tertentu yang belum bisa dipenuhi. Ini biasanya berkaitan dengan perekonomian
tertentu. Kesempatan bisa datang dan biasanya dianggap sangat baik bila sebuah
perusahaan mampu menyediakan kebutuhan tertentu yang memang dimaui oleh pasar
yang dituju.
Dalam banyak kasus, terkadang sebuah perusahaan hanya
mendapat kesempatan lingkungan, semenatra yang lain hanya mendapat kesempatan
perusahaan. Secara keseluruhan, pada lingkungan bisnis di mana persaingan
sangat ketat, yang paling baik adalah bisa sebuah perusahaan memiliki
kesempatan lingkungan dan kesempatan perusahaan sekaligus. Atau memiliki dua
jenis kesempatan dalam waktu bersamaan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kepuasan Konsumen - Dalam menentukan kepuasan konsumen ada lima faktor yang harus
diperhatikan oleh perusahaan (Lupyoadi, 2001)antarA :
a. Kualitas produk, yaitu pelanggan akan merasa puas bila hasil mereka
menunjukkan bahwaprodukyang mereka gunakan berkualitas.
b. Kualitas pelayanan atau jasa, yaitu pelanggan akan merasa puas bila mereka
mendapatkan pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan.
c. Emosi, yaitu pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa
orang lain akan kagum terhadap dia bila menggunakan produk dengan merek tertentu
yang cenderung mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Kepuasan yang
diperoleh bukan karena kualitas dari produk tetapi sosial atau self esteem yang
membuat pelanggan merasa puas terhadap merek tertentu.
d. Harga, yaitu produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan
harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada
pelanggan.
e. Biaya, yaitu pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau
tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa cenderung
puas terhadap produk atau jasa tersebut.
Menurut Irawan (2004 : 37), faktor – faktor yang pendorong kepuasan pelanggan
adalah sebagai berikut:
1. Kualitas produk, pelanggan puas kalau setelah membeli dan menggunakan produk
tersebut ternyata kualitas produknya baik.
2. Harga, untuk pelanggan yang sensitive, biasanya harga murah adalah sumber
kepuasan yang penting karena pelanggan akan mendapatkan value for money yang
tinggi.
3. Service quality, kepuasan terhadap kualitas pelayanan biasanya sulit ditiru.
Kualitas pelayanan merupakan driver yang mempunyai banyak dimensi, salah
satunya yang popular adalah SERVQUAL.
4. Emotional Factor, pelanggan akan merasa puas (bangga) karena adanya
emosional value yang diberikan oleh brand dari produk tersebut.
5. Biaya dan kemudahan, pelanggan akan semakin puas apabila relative mudah,
nyaman dan efisien dalam mendapatkan produk atau pelayanan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan
harapan pelanggan menurut Gaspersz dalam (Nasution, 2005 : 50) adalah sebagai
berikut:
1. Kebutuhan dan keinginan yang berkaitan dengan hal-hal yang dirasakan
pelanggan ketika ia sedang mencoba melakukan transaksi dengan produsen/pemasok
produk (perusahaan). Jika pada saat itu kebutuhan dan keinginannya besar,
harapan atau ekspektasi pelanggan akan tinggi, demikian pula sebaliknya.
2. Pengalaman masa lalu ketika mengkonsumsi produk dari perusahaan maupun
pesaing-pesaingnya.
3. Pengalaman dari teman-teman, dimana mereka akan menceritakan kualitas produk
yang akan dibeli oleh pelanggan itu. Hal ini jelas mempengaruhi persepsi
pelanggan terutama pada produk-produk yang dirasakan berisiko tinggi.
4. Komunikasi melalui iklan dan pemasaran juga mempengaruhi persepsi pelanggan.
Orang-orang di bagian penjualan dan periklanan seyogianya tidak membuat
kampanye yang berlebihan melewati tingkat ekspetasi pelanggan.
Daftar Pustaka:
- Lupiyoadi, Rambat dan Hamdani, A. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Salemba
Empat. Jakarta.
- Juwandi, Hendy Irawan. 2004. Kepuasan Pelayanan Jasa. Erlangga. Jakarta.
aktor-aktor yang Mempengaruhi
Kepuasan Konsumen
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kepuasan Konsumen - Dalam menentukan kepuasan konsumen ada lima faktor yang harus
diperhatikan oleh perusahaan (Lupyoadi, 2001) antara lain :
a. Kualitas produk, yaitu pelanggan akan merasa puas bila hasil mereka
menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas.
b. Kualitas pelayanan atau jasa, yaitu pelanggan akan merasa puas bila mereka
mendapatkan pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan.
c. Emosi, yaitu pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa
orang lain akan kagum terhadap dia bila menggunakan produk dengan merek
tertentu yang cenderung mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Kepuasan
yang diperoleh bukan karena kualitas dari produk tetapi sosial atau self esteem
yang membuat pelanggan merasa puas terhadap merek tertentu.
d. Harga, yaitu produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan
harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada
pelanggan.
e. Biaya, yaitu pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau
tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa cenderung
puas terhadap produk atau jasa tersebut.
Menurut Irawan (2004 : 37), faktor – faktor yang pendorong kepuasan pelanggan
adalah sebagai berikut:
1. Kualitas produk, pelanggan puas kalau setelah membeli dan menggunakan produk
tersebut ternyata kualitas produknya baik.
2. Harga, untuk pelanggan yang sensitive, biasanya harga murah adalah sumber
kepuasan yang penting karena pelanggan akan mendapatkan value for money yang
tinggi.
3. Service quality, kepuasan terhadap kualitas pelayanan biasanya sulit ditiru.
Kualitas pelayanan merupakan driver yang mempunyai banyak dimensi, salah
satunya yang popular adalah SERVQUAL.
4. Emotional Factor, pelanggan akan merasa puas (bangga) karena adanya
emosional value yang diberikan oleh brand dari produk tersebut.
5. Biaya dan kemudahan, pelanggan akan semakin puas apabila relative mudah,
nyaman dan efisien dalam mendapatkan produk atau pelayanan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan
harapan pelanggan menurut Gaspersz dalam (Nasution, 2005 : 50) adalah sebagai
berikut:
1. Kebutuhan dan keinginan yang berkaitan dengan hal-hal yang dirasakan
pelanggan ketika ia sedang mencoba melakukan transaksi dengan produsen/pemasok
produk (perusahaan). Jika pada saat itu kebutuhan dan keinginannya besar,
harapan atau ekspektasi pelanggan akan tinggi, demikian pula sebaliknya.
2. Pengalaman masa lalu ketika mengkonsumsi produk dari perusahaan maupun
pesaing-pesaingnya.
3. Pengalaman dari teman-teman, dimana mereka akan menceritakan kualitas produk
yang akan dibeli oleh pelanggan itu. Hal ini jelas mempengaruhi persepsi
pelanggan terutama pada produk-produk yang dirasakan berisiko tinggi.
4. Komunikasi melalui iklan dan pemasaran juga mempengaruhi persepsi pelanggan.
Orang-orang di bagian penjualan dan periklanan seyogianya tidak membuat
kampanye yang berlebihan melewati tingkat ekspetasi pelanggan.
Daftar Pustaka:
- Lupiyoadi, Rambat dan Hamdani, A. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Salemba
Empat. Jakarta.
- Juwandi, Hendy Irawan. 2004. Kepuasan Pelayanan Jasa. Erlangga. Jakarta.
Strategi
Penetapan Harga – Pricing Strategy
Manajemen
harga menjadi salah satu kebijakan penting sebuah perusahaan yang akan
mempengaruhi tingkat penjualan produksi dari perusahaan. Penetapan harga jual
merupakan salah satu poin penting di dalam manajemen harga. Pada prinsipnya,
harga jual merupakan angka yang sudah menutupi biaya produksi secara utuh dan
ditambahkan dengan laba atau keuntungan dalam jumlah yang wajar.
Kemampuan
untuk menentukan harga jual yang tepat akan sangat menentukan nasib penjualan
produk di pasaran. Upaya menentukan harga jual di pasaran sebagai salah satu
bagian dari manajemen harga perlu dilakukan dengan memperhatikan banyak faktor.
Hal tersebut tentunya untuk mencegah tidak lakunya barang produksi di pasaran.
Beberapa
hal penting yang harus diperhatikan dalam menetapkan harga jual di pasaran
sebagai bagian dari manajemen harga diantaranya adalah sebagai berikut:
1.
Strategi pemasaran yang dijalankan oleh perusahaan
Faktor
pertama yang mempengaruhi manajemen harga adalah soal strategi pemasaran.
Semakin baik strategi pemasaran yang dilakukan oleh sebuah perusahaan, akan
memungkinkan pihak perusahaan untuk menyajikan tawaran harga yang lebih ramah
kepada konsumen.
Sebab
laba akan tertutupi dari kemampuan dan strategi pemasaran kreatif yang
dijalankan oleh pihak perusahaan. Kreativitas merupakan modal Anda untuk mampu
bersaing lebih baik di tengah pasar. Namun apabila pemasaran yang dilakukan
tidak maksimal dan tidak menggunakan cara-cara baru, langkah yang dilakukan
adalah dengan upaya peningkatan harga jual. Hal ini tentunya akan sedikit
berdampak kepada minat konsumen terhadap produk atau layanan jasa yang Anda
tawarkan.
2.
Kualitas dan inovasi produk
Di
dalam manajemen harga, faktor kualitas dan inovasi produk perusahaan menjadi
salah satu faktor penting yang akan mempengaruhi kebijakan Anda dalam
menetapkan harga jual. Apabila Anda yakin bahwa kualitas produk Anda berada di
atas rata-rata dengan tawaran inovasi yang cukup baik, maka Anda bisa
menetapkan harga jual yang lebih tinggi dari harga pasar. Hal tersebut tentunya
juga bertujuan untuk menutupi biaya produksi yang dikeluarkan untuk
menghasilkan sebuah produk berkualitas.
3.
Harga pesaing
Faktor
yang mempengaruhi manajemen harga jual yang selanjutnya adalah harga dari
produk saingan. Semakin tinggi tingkat persaingan harga, maka akan semakin
sulit bagi Anda menetapkan harga yang menguntungkan bagi perusahaan. Akibatnya
Anda dituntut lebih kreatif untuk mencari market-market baru dengan tingkat
pesaing yang masih rendah. Harga pesaing jika tidak Anda perhatikan maka akan
berdampak pada tidak lakunya produk Anda di pasaran.
4.
Ketersediaan serta jumlah harga dari produk pengganti
Hal
lain yang perlu Anda perhatikan dalam manajemen harga penjualan adalah
ketersediaan serta jumlah harga dari produk pengganti yang ada. Semakin banyak
tingkat ketersediaan jumlah barang pengganti serta harganya yang juga
terjangkau oleh konsumen, artinya Anda harus semakin bisa menekan harga jual
agar mampu bersaing dengan produk-produk di pasaran.
Demikianlah
beberapa faktor penting yang perlu Anda perhatikan di dalam menetapkan dan
merancang manajemen harga jual produk perusahaan. Faktor-faktor di atas adalah hal
yang tak boleh dilupakan di dalam menetapkan sebuah harga jual di pasaran.
Dampak
dari ketakpedulian Anda terhadap hal-hal di atas adalah matinya angka penjualan
produk Anda di pasaran. Namun yang paling penting Anda lakukan untuk mensiasati
persaingan harga adalah soal inovasi, kreativitas dan kualitas. Hal tersebut
lah yang akan mampu membuat produk atau layanan Anda bertahan di pasaran.