Selasa, 17 November 2015

tugas kelompok keunggulan kompotetif pada teknologi

KELOMPOK I
Nama              : 1. Mufarrohah                                45213670
                          2. Nanda Putri Purwantari            46213330
                          3. Rosdiana Norminawati Purba   48213092
                          4. Ruli Novitasari                            48213128
                          5. Yeni Sarah Hardiyanti               49213424
Kelas               : 3DA02
Matakuliah    : Sistem Informasi Manajemen
Deadline         : Kamis, 19 November 2015

KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA TEKNOLOGI INFORMASI
A.  Sumber Daya Lingkungan
Lingkungan adalah alasan utama keberadaan perusahaan. Elemen-elemen lingkungan adalah organisasi atau individu yang berada di luar perusahaan dan memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung pada perusahaan. Berikut 8 jenis elemen utama yang ada dalam lingkungan perusahaan:
·         Pemasok
·         Pelanggan
·         Serikat buruh
·         Masyarakat keuangan
·         Pemegang saham
·         Pesaing
·         Pemerintah
·         Masyarakat global

B.  Keunggulan Kompetitif
Suatu perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif, melalui beberapa cara diantaranya:
Ø  Menyediakan barang dan jasa dengan harga murah
Ø  Menyediakan barang dan jasa lebih baik dari pesaing
Ø  Memenuhi kebutuhan khusus pada segmen tertentu
Pada bidang komputer, keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan informasi. Jadi perusahaan tidak melulu mengandalkan sumber daya fisik, namun dapat juga mengandalkan sumber konseptual yaitu berupa data dan informasi. Penggunaan sumber daya fisik maupun konseptual, keduanya memiliki keuntungan yang sama.
C.  Rantai Nilai Porter
Professor Michael E. Porter merupakan orang yang paling sering diidentifikasikan dengan topik keunggulan kompetitif. Teori yang digunakan oleh Porter ini adalah marjin. Marjin adalah nilai produk dan jasa perusahaan, seperti yang diyakini oleh pelanggan perusahaan itu, dikurangi biaya-biayanya. Perusahaan menciptakan nilai dengan melaksanakan aktivitas yang disebut dengan aktivitas nilai. Aktivitas nilai terbagi atas 2 kategori yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung. Aktivitas utama adalah aktivitas yang berhubungan dengan produksi dan penawaran nilai yang lebih besar kepada pelanggan daripada yang dilakukan pesaing. Sedangkan aktivitas pendukung adalah aktivitas yang menyediakan input dan infrastruktur yang memungkinkan aktivitas utama berlangsung.
Aktivitas nilai utama dan pendukung diintegrasikan oleh beberapa kaitan untuk membentuk Rantai Nilai. Manajemen menyadari keunggulan tambahan yang dapat dicapai selain mengaitkan dengan rantai nilai, perusahaan juga harus mengaitkan dengan rantai nilai organisasi-organisasi lain. Kaitan ini dinamakan dengan sistem antar organisasi atau sistem informasi antar organisasi.
Rantai nilai perusahaan-perusahaan dalam suatu industri dapat sangat mirip, tetapi kemungkinan besar rantai nilai tiap perusahaan bersifat unik. Karena tiap aktivitas nilai mencakup suatu komponen informasi, pengelolaan sumber daya informasi perusahaan merupakan kunci untuk mencapai keunggulan kompetitif.
D.  Sumber Daya Informasi
Jenis-jenis sumber daya informasi terdiri dari:
·         Perangkat keras komputer
·         Perangkat lunak komputer
·         Spesialis komputer
·         Pemakai
·         Fasilitas
·         Basis data
·         Informasi
CEO (Chief Executive Officer) merupakan orang yang paling berpengaruh dalam kegiatan operasi perusahaan, dan pada umumnya memiliki jabatan direktur utama atau ketua dewan direksi. Dikenal pula istilah CFO (Chief Financial Officer) dan COO (Chief Operating Officer) yang memiliki pengertian ketua pada bidang masing-masing. Pada tahun 1980 diciptakan istilah CIO (Chief Information Officer) yaitu manager jasa informasi yang menyumbangkan keahlian managerialnya tidak hanya untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan sumber daya informasi tetapi juga berbagai area lain dari operasi perusahaan.
E.  Perancaan Strategis Sumber Daya Informasi
Perencanaan strategis merupakan perancaan jangka panjang yang mengidentifikasikan tujuan-tujuan yang akan memberikan perusahaan posisi yang paling menguntungkan. Pada awalnya untuk menggambarkan perencanaan strategis jasa informasi yaitu transformasi kumpulan strategi. Seiring dengan berjalannya dikenal istilah yang lebih populer yaitu perencanaan strategis sumber daya informasi.
F.   End User Computing
Golongan kemampuan pemakai akhir, antaralain:
Ø  Pemakai akhir tingkat menu
Ø  Pemakai akhir tingkat perintah (command level)
Ø  Pemakai akhir tingkat perintah (programmers)
Ø  Personil pendukung fungsional
Manfaat kemampuan pemakai akhir, yaitu:
1.      Menyeimbangkan kemampuan dan tantangan
2.      Mengurangi kesenjangan komunikasi
Resiko kemampuan pemakai akhir, adalah:
·         Sistem yang buruk sasarannya
·         Sistem yang buruk rancangan dan dokumentasinya
·         Pengguna sumber daya informasi yang tidak efisien
·         Hilangnya integritas data
·         Hilangnya keamanan
·         Hilangnya pengendalian


manajement pasar dan faktor mempenagruhi

C. Manajemen Pemasaran dan kaitannya dengan Permintaan
Pemasaran tidak hanya terkait dengan penawaran, melainkan juga terkait erat dengan bidang lain, yakni permintaan produk. Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan sebuah produk harus menyadari bahwa tingkat permintaan pasar bisa disusun dan susunannya bisa menjadi sebuah hal yang diharapkan. Tingkat permintaan nyata bisa saja berada di atas, sama, atau di bawah dari tingkat permintaan yang diharapkan. Karena itulah tingkat permintaan bisa berbeda-beda, dan setiap manajer pemasaran akan mengemban tugas yang berbeda pula terkiat dengan bagaimana ia akan mengelola jenis-jenis permintaan yang ada. Oleh karena itu manajer pemasaran harus mengenali beberapa hal penting terkait dengan jenis-jenis permintaan.
C.1. Permintaan negatif
Ini bisa dilihat manakala segmen pasar potensial ternyata tidak menyukai jasa atau produk yang ditawarkan oleh perusahaan tertentu. Dalam kondisi tertentu, para konsumen yang menyuarakan permintaan negatif terkadang bersedia membayar untuk menghindari produk tersebut. Jika kondisi ini muncul, maka manajer pemasaran bertugas untuk mengkonversi permintaan negatif menjadi permintaan positif. Untuk melakukan hal ini bisa diterapkan cara-cara tertentu seperti promosi untuk mengenalkan sebuah produk, misalnya.
C.2. Permintaan Latent
Permintaan jenis ini muncul bila ada sekelompok orang yang memiliki kebutuhan kuat namun tidak ada wujudnya, baik dalam bentuk jasa dan barang. Adanya permintaan ini memberi banyak kesempatan kepada manajer untuk mengembangkan jasa dan barang yang dibutuhkan oleh kelompok konsumen yang dimaksud.
C.3. Tidak ada permintaan
Kondisi ini biasanya mengacu kepada hal di mana sekelompok konsumen tidak berminat sama sekali terhadap penawaran suatu jasa atau barang. Artinya adalah, barang sudah telanjur diproduksi namun tidak dibutuhkan oleh kelompok tertentu.
Dalam hal ini, manajer pemasaran harus mencari kiat yang bisa membantu membentuk nilai barang sehingga dibutuhkan.
Kondisi di mana permintaan tidak ada juga bisa dikenali ketika barang bernilai di sebuah pasar, namun tidak bernilai di pasar yang lain. Di sinilah seorang manajer harus menciptakan kondisi di mana permintaan bisa muncul di pasar yang berbeda, untuk jenis barang yang sama.
Kondisi terakhir dalam kerangka ”tidak ada permintaan” muncul misalnya jika pasar tidak mengetahui keberadaan barang baru oleh karena barang tersebut baru dibuat dan ditemukan. Seorang manajer, ketika menghadapi kondisi ini, harus menyebarkan informasi tentang barang tersebut supaya orang tahu dan tertarik membelinya.



C.4. Permintaan yang Menurun
Ini adalah keadaan di mana permintaan terhadap sebuah jasa atau barang di sebuah pasar semakin berkurang dibandingkan periode tertentu yang telah diukur sebelumnya. Dan biasanya kondisi penurunan permintaan akan berlanjut bila tidak ada usaha untuk memperbaiki penawaran dan usaha-usaha penawaran. Pada titik ini, manajer pemasaran bertugas mengembangkan dan meningkatkan permintaan supaya tidak angka permintaan terhadap sebuah barang tidak menurun.
C.5. Permintaan tidak teratur
Ini adalah jenis permintaan di mana pola angka permintaannya tidak teratur. Bisa naik bisa pula turun, dan sangat tergantung pada fluktuasi musim dan lain sebagainya. Ini banyak terjadi, misalnya, pada perusahaan yang bergerak di bidang penjualan jasa perhotelan.
Tugas manajer pemasaran adalah mengubah pola permintaan dengan cara menerapkan cara tertentu, seperti misalnya memberikan harga penginapan yang murah di musim di luar liburan, dan sebaliknya, menerapkan harga mahal ketika musim liburan tiba.
C.6. Permintaan Berlebihan
Secara singkat, ini adalah sebuah keadaan di mana angka permintaan jauh lebih besar dari angka penawaran sehingga perusahaan tidak bisa memenuhi ketersediaan barang. Tugas manajer pemasaran berikutnya adalah mengurangi permintaan dengan menerapkan strategi tertentu, misalnya mengurangi kegiatan promosi dan menaikkan harga barang yang dimaksud.
C.7. Permintaan Penuh
Ini merujuk kepada sebuah keadaan di mana tingkat angka permintaan pada saat sekarang sama dengan angka permintaan yang diharapkan, atau telah disebut sebelumnya dalam perencanaan pemasaran. Tugas manajer pemasaran dalam hal ini adalah mempertahan pemintaan dengan cara mengendalikan biaya, tetap berpromosi, dan mempertahankan harga jual.
C.7. Permintaan tidak sehat
Ini adalah kondisi di mana permintaan terhadap jasa atau produk tidak bisa dipenuhi oleh perusahaan oleh karena karakteristik produknya sendiri yang dinilai kurang baik, tidak sehat,
D. Melakukan Analisa terhadap Kesempatan Pasar
Salah satu tugas yang diemban oleh manajemen pemasaran adalah melakukan analisa terhadap kesempatan pasar. Ini menjadi hal yang sangat penting karena perusahaan bisa menentukan tujuannya berdasarkan analisa ini.
Perusahaan harus melihat kesempatan yang berkembang dan ada, dan bisa memulai usaha pemasaran dengan bergantung kepada sumber-sumber yang tersedia di dalam perusahaan. Kesempatan pasar, pada saat bersamaan, bisa dibedakan menjadi beberapa hal, yakni:
1) Kesempatan perusahaan yang merupakan kesempatan yang tersedia dan bisa dinikmati oleh perusahaan tertentu. Biasanya ini dikarenakan sebuah perusahaan memiliki keunggulan tertentu yang tidak dimiliki pesaingnya.
Keunggulan bisa datang dari apa saja, termasuk kemampuan untuk menentukan harga dan biaya yang lebih rendah, kemampuan untuk menggunakan banyak saluran distribusi yang lebih dari satu, dan juga kemampuan untuk mempromosikan usaha yang secara lebih aktif dibandingkan yang lain.
Kesempatan yang didapatkan oleh perusahaan ini bisa muncul dan jadi senjata yang bagus dalam sebuah kondisi di mana sebuah perusahaan sedang bersaing dengan yang lain.
2) Kesempatan lingkungan yang muncul bila ada kebutuhan tertentu yang belum bisa dipenuhi. Ini biasanya berkaitan dengan perekonomian tertentu. Kesempatan bisa datang dan biasanya dianggap sangat baik bila sebuah perusahaan mampu menyediakan kebutuhan tertentu yang memang dimaui oleh pasar yang dituju.
Dalam banyak kasus, terkadang sebuah perusahaan hanya mendapat kesempatan lingkungan, semenatra yang lain hanya mendapat kesempatan perusahaan. Secara keseluruhan, pada lingkungan bisnis di mana persaingan sangat ketat, yang paling baik adalah bisa sebuah perusahaan memiliki kesempatan lingkungan dan kesempatan perusahaan sekaligus. Atau memiliki dua jenis kesempatan dalam waktu bersamaan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen - Dalam menentukan kepuasan konsumen ada lima faktor yang harus diperhatikan oleh perusahaan (Lupyoadi, 2001)antarA  :
a. Kualitas produk, yaitu pelanggan akan merasa puas bila hasil mereka menunjukkan bahwaprodukyang mereka gunakan berkualitas.
b. Kualitas pelayanan atau jasa, yaitu pelanggan akan merasa puas bila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan.
c. Emosi, yaitu pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain akan kagum terhadap dia bila menggunakan produk dengan merek tertentu yang cenderung mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Kepuasan yang diperoleh bukan karena kualitas dari produk tetapi sosial atau self esteem yang membuat pelanggan merasa puas terhadap merek tertentu.
d. Harga, yaitu produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada pelanggan.
e. Biaya, yaitu pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa cenderung puas terhadap produk atau jasa tersebut.

Menurut Irawan (2004 : 37), faktor – faktor yang pendorong kepuasan pelanggan adalah sebagai berikut:
1. Kualitas produk, pelanggan puas kalau setelah membeli dan menggunakan produk tersebut ternyata kualitas produknya baik.
2. Harga, untuk pelanggan yang sensitive, biasanya harga murah adalah sumber kepuasan yang penting karena pelanggan akan mendapatkan value for money yang tinggi.
3. Service quality, kepuasan terhadap kualitas pelayanan biasanya sulit ditiru. Kualitas pelayanan merupakan driver yang mempunyai banyak dimensi, salah satunya yang popular adalah SERVQUAL.
4. Emotional Factor, pelanggan akan merasa puas (bangga) karena adanya emosional value yang diberikan oleh brand dari produk tersebut.
5. Biaya dan kemudahan, pelanggan akan semakin puas apabila relative mudah, nyaman dan efisien dalam mendapatkan produk atau pelayanan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan harapan pelanggan menurut Gaspersz dalam (Nasution, 2005 : 50) adalah sebagai berikut:
1. Kebutuhan dan keinginan yang berkaitan dengan hal-hal yang dirasakan pelanggan ketika ia sedang mencoba melakukan transaksi dengan produsen/pemasok produk (perusahaan). Jika pada saat itu kebutuhan dan keinginannya besar, harapan atau ekspektasi pelanggan akan tinggi, demikian pula sebaliknya.
2. Pengalaman masa lalu ketika mengkonsumsi produk dari perusahaan maupun pesaing-pesaingnya.
3. Pengalaman dari teman-teman, dimana mereka akan menceritakan kualitas produk yang akan dibeli oleh pelanggan itu. Hal ini jelas mempengaruhi persepsi pelanggan terutama pada produk-produk yang dirasakan berisiko tinggi.
4. Komunikasi melalui iklan dan pemasaran juga mempengaruhi persepsi pelanggan. Orang-orang di bagian penjualan dan periklanan seyogianya tidak membuat kampanye yang berlebihan melewati tingkat ekspetasi pelanggan.

Daftar Pustaka:
- Lupiyoadi, Rambat dan Hamdani, A. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Salemba Empat. Jakarta.
- Juwandi, Hendy Irawan. 2004. Kepuasan Pelayanan Jasa. Erlangga. Jakarta.
aktor-aktor yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen - Dalam menentukan kepuasan konsumen ada lima faktor yang harus diperhatikan oleh perusahaan (Lupyoadi, 2001) antara lain :
a. Kualitas produk, yaitu pelanggan akan merasa puas bila hasil mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas.
b. Kualitas pelayanan atau jasa, yaitu pelanggan akan merasa puas bila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan.
c. Emosi, yaitu pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain akan kagum terhadap dia bila menggunakan produk dengan merek tertentu yang cenderung mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Kepuasan yang diperoleh bukan karena kualitas dari produk tetapi sosial atau self esteem yang membuat pelanggan merasa puas terhadap merek tertentu.
d. Harga, yaitu produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada pelanggan.
e. Biaya, yaitu pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa cenderung puas terhadap produk atau jasa tersebut.

Menurut Irawan (2004 : 37), faktor – faktor yang pendorong kepuasan pelanggan adalah sebagai berikut:
1. Kualitas produk, pelanggan puas kalau setelah membeli dan menggunakan produk tersebut ternyata kualitas produknya baik.
2. Harga, untuk pelanggan yang sensitive, biasanya harga murah adalah sumber kepuasan yang penting karena pelanggan akan mendapatkan value for money yang tinggi.
3. Service quality, kepuasan terhadap kualitas pelayanan biasanya sulit ditiru. Kualitas pelayanan merupakan driver yang mempunyai banyak dimensi, salah satunya yang popular adalah SERVQUAL.
4. Emotional Factor, pelanggan akan merasa puas (bangga) karena adanya emosional value yang diberikan oleh brand dari produk tersebut.
5. Biaya dan kemudahan, pelanggan akan semakin puas apabila relative mudah, nyaman dan efisien dalam mendapatkan produk atau pelayanan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan harapan pelanggan menurut Gaspersz dalam (Nasution, 2005 : 50) adalah sebagai berikut:
1. Kebutuhan dan keinginan yang berkaitan dengan hal-hal yang dirasakan pelanggan ketika ia sedang mencoba melakukan transaksi dengan produsen/pemasok produk (perusahaan). Jika pada saat itu kebutuhan dan keinginannya besar, harapan atau ekspektasi pelanggan akan tinggi, demikian pula sebaliknya.
2. Pengalaman masa lalu ketika mengkonsumsi produk dari perusahaan maupun pesaing-pesaingnya.
3. Pengalaman dari teman-teman, dimana mereka akan menceritakan kualitas produk yang akan dibeli oleh pelanggan itu. Hal ini jelas mempengaruhi persepsi pelanggan terutama pada produk-produk yang dirasakan berisiko tinggi.
4. Komunikasi melalui iklan dan pemasaran juga mempengaruhi persepsi pelanggan. Orang-orang di bagian penjualan dan periklanan seyogianya tidak membuat kampanye yang berlebihan melewati tingkat ekspetasi pelanggan.

Daftar Pustaka:
- Lupiyoadi, Rambat dan Hamdani, A. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Salemba Empat. Jakarta.
- Juwandi, Hendy Irawan. 2004. Kepuasan Pelayanan Jasa. Erlangga. Jakarta.

Strategi Penetapan Harga – Pricing Strategy

Manajemen harga menjadi salah satu kebijakan penting sebuah perusahaan yang akan mempengaruhi tingkat penjualan produksi dari perusahaan. Penetapan harga jual merupakan salah satu poin penting di dalam manajemen harga. Pada prinsipnya, harga jual merupakan angka yang sudah menutupi biaya produksi secara utuh dan ditambahkan dengan laba atau keuntungan dalam jumlah yang wajar.
Kemampuan untuk menentukan harga jual yang tepat akan sangat menentukan nasib penjualan produk di pasaran. Upaya menentukan harga jual di pasaran sebagai salah satu bagian dari manajemen harga perlu dilakukan dengan memperhatikan banyak faktor. Hal tersebut tentunya untuk mencegah tidak lakunya barang produksi di pasaran.
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam menetapkan harga jual di pasaran sebagai bagian dari manajemen harga diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Strategi pemasaran yang dijalankan oleh perusahaan
Faktor pertama yang mempengaruhi manajemen harga adalah soal strategi pemasaran. Semakin baik strategi pemasaran yang dilakukan oleh sebuah perusahaan, akan memungkinkan pihak perusahaan untuk menyajikan tawaran harga yang lebih ramah kepada konsumen.
Sebab laba akan tertutupi dari kemampuan dan strategi pemasaran kreatif yang dijalankan oleh pihak perusahaan. Kreativitas merupakan modal Anda untuk mampu bersaing lebih baik di tengah pasar. Namun apabila pemasaran yang dilakukan tidak maksimal dan tidak menggunakan cara-cara baru, langkah yang dilakukan adalah dengan upaya peningkatan harga jual. Hal ini tentunya akan sedikit berdampak kepada minat konsumen terhadap produk atau layanan jasa yang Anda tawarkan.

Download NOW >> Materi pelatihan yang sangat bagus mengenai manajemen pemasaran dan marketing plan.

2. Kualitas dan inovasi produk
Di dalam manajemen harga, faktor kualitas dan inovasi produk perusahaan menjadi salah satu faktor penting yang akan mempengaruhi kebijakan Anda dalam menetapkan harga jual. Apabila Anda yakin bahwa kualitas produk Anda berada di atas rata-rata dengan tawaran inovasi yang cukup baik, maka Anda bisa menetapkan harga jual yang lebih tinggi dari harga pasar. Hal tersebut tentunya juga bertujuan untuk menutupi biaya produksi yang dikeluarkan untuk menghasilkan sebuah produk berkualitas.
3. Harga pesaing
Faktor yang mempengaruhi manajemen harga jual yang selanjutnya adalah harga dari produk saingan. Semakin tinggi tingkat persaingan harga, maka akan semakin sulit bagi Anda menetapkan harga yang menguntungkan bagi perusahaan. Akibatnya Anda dituntut lebih kreatif untuk mencari market-market baru dengan tingkat pesaing yang masih rendah. Harga pesaing jika tidak Anda perhatikan maka akan berdampak pada tidak lakunya produk Anda di pasaran.
4. Ketersediaan serta jumlah harga dari produk pengganti
Hal lain yang perlu Anda perhatikan dalam manajemen harga penjualan adalah ketersediaan serta jumlah harga dari produk pengganti yang ada. Semakin banyak tingkat ketersediaan jumlah barang pengganti serta harganya yang juga terjangkau oleh konsumen, artinya Anda harus semakin bisa menekan harga jual agar mampu bersaing dengan produk-produk di pasaran.
Demikianlah beberapa faktor penting yang perlu Anda perhatikan di dalam menetapkan dan merancang manajemen harga jual produk perusahaan. Faktor-faktor di atas adalah hal yang tak boleh dilupakan di dalam menetapkan sebuah harga jual di pasaran.
Dampak dari ketakpedulian Anda terhadap hal-hal di atas adalah matinya angka penjualan produk Anda di pasaran. Namun yang paling penting Anda lakukan untuk mensiasati persaingan harga adalah soal inovasi, kreativitas dan kualitas. Hal tersebut lah yang akan mampu membuat produk atau layanan Anda bertahan di pasaran.



tugas sofkil difisi pemasaran

Dalam mata rantai produksi dan distribusi komoditas, pemasaran menjadi sebuah konsep penting yang hendaknya diletakkan dalam derajat pemaknaan yang berbeda, dibandingkan dengan konsep lain seperti transaksi dan penjualan.
Definisi ini diajukan oleh American Marketing Association, dan tentu saja tidak cukup karena hanya menekankan aspek distribusi barang dan jasa ketimbang kegiatan pemasaran yang khusus.
Secara singkat, definisi dari American Marketing Association it tidak memberi gambaran yang lengkap tentang makna pemasaran, sehingga orang tidak paham fungsi-fungsi apa saja yang dicakup oleh konsep tersebut. Namun tentu saja makna pemasaran yang dirancang oleh American Marketing Association hanyalah satu definisi, dari sekian banyak definisi, tentang pemasaran yang bisa kita temukan.
Ada tiga pokok tugas yang berkaitan dengan manajemen, yakni:
Ø  Persiapan rencana, meliputi perancangan strategi umum yang berlaku bagi sebuah perusahaan.
Ø  Pelaksanaanrencana
Ø   evaluasi yang diadakan dengan cara menganalisa dan mengawasi pelaksanaan rencana. Biasanya pada akhir waktu pelaksanaan rencana muncul sebuah laporan yang dipakai untuk mengukur kemungkinan penyimpangan rencana sekaligus mengukur hasil yang telah dicapai.
Konsep Pemasaran dan Kaitannya dengan Manajemen Pemasaran
Dengan demikian, semua kegiatan perencanaan dan eksekusinya haruslah diarahkan untuk membuat tujuan ttersebut menjadi nyata. Meski orientasi pembeli menjadi sesuatu yang sulit ditebak, namun konsep ini perlu untuk dilaksanakan. Penjualan barang dan jasa bisa meningkat bila produsen:
Ø  Memproduksibarangyangmudahdirawat
Ø  Memproduksibarangyangmudahdibeli
Ø  Dan memproduksi barang yang mudah digunakan
Ketiga cara di atas tentu merupakan filosofi yang sederhana, namun dalam banyak hal dapat menunjang keberhasilan bisnis yang telah direncanakan. Terdapat tiga elemen pokok dalam konsep pemasaran, yakni:
Ø  Koordinasidanintegrasi
Ø  Jumlahpenjualan
Ø   Dan orientasi pembeli/pasar/konsumen.
`           ketiga pokok di atas, pembeli merupakan orientasi pertama, atau prioritas, dalam mata rantai pemasaran. Oleh karena itu konsep pemasaran harus mempraktikkan beberapa hal, termasuk:
1) Memilih strategi yang terbaik. Strategi di sini bisa menitikberatkan pada beberapa hal, misalnya harga yang murah, kualitas produk mumpuni, atau model inovatif dan menarik.
2) Penelitian konsumen harus dilakukan, gunanya untuk menafsirkan, menilai, sekaligus mengukurkeinginanmereka.
3) Menentukan produk yang dijual dan bagaimana merancang program pemasarannya.
4) Menentukan kebutuhan pokok pembeli dan sasaran yang ingin dituju.
4. Bagaimana Sistem Pemasaran Berlangsung
Sistem atau pola pemasaran erat kaitannya dengan manajemen pemasaran. Karena keterkaitan macam itu, ada beberapa faktor yang saling berinteraksi dan pada saat bersamaan saling bergantung satu sama lain. Adapun faktor-faktor tersebut adalah:
1) Produk tertentu (barang, ide, jasa, dan lain sebagainya) yang sedang/akan dipasarkan.
2) Organisasi tertentu yang melaksanakan tugas terkait dengan pemasaran produk
3) Para perantara perdagangan yang membantu mengelola arus barang/jasa. Mereka ini adalah agen pengangkutan, pedagang besar, pengecer, dan lain sebagainya.
4)Pasaryangditujuolehprodusen.
5) Demografi, teknologi dan persaingan dengan produsen lain, faktor budaya dan sosial, kondisi ekonomi, dan berbagai macam faktor lingkungan lainnya.
Sebagai sebuah sistem, pemasaran tergantung pada bagaimana keputusan manajerial diambil dengan mempertimbangkan kaitan antara kelima faktor di atas.
A.5. Peran Manajemen Pemasaran
 pemasaran merupakan proses manajerial dan sosial sekaligus, ada beberapa peranan penting di dalamnya, yang tidak hanya bertujuan untuk mengambil untung dari penjualan sebuah produk barang atau jasa, melainkan juga memnuhi kebutuhan konsumen melalui penawaran, permintaan, dan pertukaran nilai sebuah produk yang dihasilkan. Ada beberapa poin penting terkait dengan peran manajemen pemasaran:
1)      Permintaan: manajemen pemasaran berperan dalam menghitung akumulasi keinginan atau kebutuhan yang potensial untuk digarap sebagai ladang bisnis, misalnya: pendidikan, perumahan, makanan, dan lain sebagainya.
2)      Keinginan: manajemen pemasaran berperan dalam mengelola keinginan pada kondisi di mana ada permintaan yang spesifik, seperti: pendidikan tinggi, makanan bergizi, dan lain sebagainya.
3)      Kebutuhan: manajemen pemasaran berperan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia, misalnya: makan, minum, pendidikan, pakaian, dan lain sebagainya.
peranan manajemen pemasaran yang tidak kecil, maka dalam lingkup tersebut dikenal beberapa istilah penting, seperti nilai (dibentuk dari perkiraan angka kepuasan konsumen), biaya (harga yang harus dibayar konsumen untuk sebuah produk), produk (ide, jasa, maupun barang konsumsi), pasar (tempat di mana orang melakukan transaksi), dan kepuasan (tingkat kepuasan konsumen terhadap sebuah produk).
 manajemen pemasaran berkembang dan menghasilkan beberapa konsep penting mengenainya, yakni:
1)Konsep produk: inovasi, kinerja, kualitas yang diburu konsumen.
2) Konsep produksi: produksi barang dalam jumlah banyak dan dengan harga murah.
3) Konsep pemasaran berorientasi pada masyarakat: yakni konsep yang ikut memperhatikan kesejahteraan masyarakat.
4) Konsep pemasaran: mengacu kepada aktivitas pemasaran yang terorganisir.
5) Konsep penjualan: aktivitas promosi dan penjualan di mana terdapat laba yang yang diambil dari volume penjualan.
- See more at: http://ahlimanajemenpemasaran.com/2014/02/aspek-aspek-utama-dalam-ilmu-manajemen-pemasaran/#sthash.JRlXmjDI.dpuf