Sabtu, 12 Maret 2016

tulisan softkill

   Definisi Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan juga melaporkan prestasi historis dari suatu perusahaan dan memberikan dasar, bersama dengan analisis bisnis dan ekonomi, untuk membuat proyeksi dan peramaln untuk masa depan.
Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya terdiri dari :
  • Laporan Neraca
  • Laporan Laba/Rugi
  • Laporan Perubahan Ekuitas
  • Laporan Perubahan Posisi Keuangan, berupa Laporan Arus Kas
  • Catatan dan Laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran kondisi keuangan adalah aktiva,kewajiban,dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dalam laporan laba/rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba/rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca.
·         Jenis-Jenis Laporan Keuangan
Laporan Neraca
Neraca (Balance Sheet) adalah dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir periode tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aktiva, kewajiban, dan modal.
  1. Aktiva  adalah harta milik perusahaan yang digunakan untuk biaya operasional dan biaya produksi suatu perusahaan. Aktiva ada dua macam aktiva lancar dan aktiva tetap.
  2. Kewajiban (Liabilities) adalah kewajiban perusahaan kepada pihak luar (creditor) yang tercermin di dalam Neraca dan pada umumnya digambarkan dengan kata “payable”.
  3. Modal adalah harta yang dikeluarkan oleh pemilik perusahaan  sebagai langkah awal dalam menjalankan suatu bisnis, dan digunakan untuk menambah pendanaan aktiva.
Ketiga unsur tersebut dihubungkan dengan persamaan berikut :
Aktiva = Hutang + Modal
Informasi yang dapat dilihat dari neraca antara lain adalah posisi sumber kekayaan perusahaan dan sumber pembiayaan untuk memperoleh kekayaan perusahaan tersebut dalam suatu periode akuntansi.
Laporan Laba/Rugi
Laporan laba/rugi (income statement) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba atau rugi bersih.
Laporan laba/rugi mempunyai dua unsur yaitu pendapatan dan beban
  1. Pendapatan adalah kenaikan manfaat ekonomi dalam suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurun kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.
  2. Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya nilai aktiva atau kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian penanaman modal.
Laporan Arus Kas
Laporan arus kas (cash flow statlement) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntasi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang perusahaan.
Informasi arus kas berguna sebagai indikator jumlah arus kas di masa yang akan datang, serta berguna untuk menilai kecermatan atas perkiraan arus kas yang dibuat sebelumnya. Laporan arus kas juga menjadi alat penanggungjawaban arus kas masuk dan arus kas keluar selama periode pelaporan.
Apabila dikaitkan dengan laporan keuangan lainnya, laporan arus kas memberikan informasi yang bermafaat bagi pengguna laporan dalam mengevaluasi perubahan kekayaan bersih/ekuitas dana suatu entitas pelaporan dan struktur keuangan pemerintah (termasuk likuiditas dan solvabilitas).
·         Analisis Laporan Keuangan
Pengertian analisis laporan keuangan
Menurut ikatan akuntan Indonesia analisa laporan keuangan adalah analisa terhadap neraca dan perhitungan laba rugi serta segala keterangan-keterangan  yang dimuat dengan lampiran-lampiran nya untuk mengetahui gambaran tentang posisi keuangan dan perkembangan usaha perusahaan yang bersangkutan.
Analisa laporan keuangan meliputi penelaahan tentang hubungan dan kecendrungan untuk mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat kesehatan suatu perusahaan. Analisa dilakukan dengan pengukuran hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan dan bagaimana perubahan unsur-unsur tersebut dari tahun ke tahun untuk untuk mengetahui perkembangannya.
Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Laporan  keuangan  merupakan  alat  yang  sangat  penting  untuk memperoleh  informasi  sehubungan  dengan  posisi  keuangan  dan  hasil-hasil  yang  telah  dicapai  oleh  perusahaan  yang  bersangkutan.   Data keuangan  ini  akan  lebih  berarti  bagi  pihak-pihak  yang  memerlukan apabila  data  tersebut  diperbandingkan  untuk  dua  periode  atau  lebih dan dianalisa  lebih  lanjut  sehingga  dapat  diperoleh  data  yang  akan mendukung keputusan yang akan diambil.
Jenis Analisis Laporan Keuangan
Menurut  Jumingan (2005 : 44) pada dasarnya ada beberapa jenis analisis yang dapat dilakukan, yakni :
  1. Analisis Internal adalah analisis yang dilakukan oleh mereka yang bisa  mendapatkan informasi  yang  lengkap  dan  terperinci  mengenai  suatu  perusahaan, dilakukan  oleh  manajemen  dalam  mengukur  efisiensi  usaha  dan menjelaskan perubahan yang terjadi dalam kondisi keuangan.
  2. Analisis Eksternal adalah  analisis  yang  dilakukan  oleh  mereka  yang  tidak  bisa mendapatkan  data  yang  terperinci  mengenai  suatu  perusahaan. Dilakukan  oleh  bank,  para  kreditur,  pemegang  saham,  calon pemegang saham dan lain-lain dalam hal mengukur tingkat likuiditas dan profitabilitas.
  3. Analisis Horizontal / Dinamis adalah  analisis  perkembangan  data  keuangan  dan  data  operasi perusahaan  dari  tahun  ke  tahun  guna  mengetahui  kekuatan  atau kelemahan keuangan perusahaan yang bersangkutan.
  4. Analisis Vertikal / Statis adalah  analisis  laporan  keuangan  yang  terbatas  hanya  pada  satu periode akuntansi saja, misalnya analisis rasio.
·         Analisis Rasio Laporan Keuangan
Rasio  dalam  analisis  laporan  keuangan  adalah  angka  yang menunjukkan  hubungan  antara  suatu  unsur  dengan  unsur  lainnya  dalam laporan  keuangan.   Hubungan  antara  unsur-unsur  laporan  keuangan tersebut dinyatakan dalam bentuk matematis yang sederhana.Pada  dasarnya  angka-angka  rasio  itu  dapat  dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu :
  1. Angka-angka rasio yang didasarkan pada sumber data keuangan dari mana unsur-unsur angka rasio tersebut diperoleh. Berdasarkan sumber datanya rasio dibagi menjadi tiga, yaitu :
    1. Rasio-rasio neraca (balance sheet ratios), yaitu rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca, misalnya rasio lancar (current ratio) dan rasio tunai (quick ratio).
    2. Rasio-rasio  laporan  laba  rugi  (income  statement  ratios),  yaitu rasio-rasio  yang  disusun  dari  data  yang  berasal  dari  laporan perhitungan laba rugi, misalnya rasio laba bruto dengan penjualan netto, rasio laba usaha dengan penjualan netto dan operating ratio.
    3. Rasio-rasio  antar  laporan  (intern-statement  ratios),  yaitu  rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca dan laporan laba  rugi,  misalnya  rasio  penjualan  netto  dengan  aktiva  usaha, rasio  penjualan  kredit  dengan  piutang  rata-rata  dan  rasio  HPP dengan persediaan rata-rata.
  1. Angka-angka  rasio  yang  disusun  berdasarkan  tujuan  penganalisis dalam mengevaluasi suatu perusahaan.Ada  berbagai  pendapat  tentang  kategori  rasio  berdasarkan  tujuan penganalisis  dalam  mengevaluasi  suatu  perusahaan  berdasarkan laporan  keuangannya,  sedangkan  macam-macam  rasio  untuk perbankan terdiri dari :
    1. Rasio  likuiditas,  bertujuan  menguji  kecukupan  dana  perusahaan, kemampuan    perusahaan  membayar  kewajiban  yang  segera  harus dipenuhi.
    2. Rasio  solvabilitas,  bertujuan  mengukur  kemampuan  bank  dalam memenuhi hutang-hutangnya, baik jangka panjang maupun jangka pendek.
    3. Rasio  rentabilitas,  bertujuan  mengukur  kemampuan  perusahaan baik  didalam  menghasilkan  laba  atas  sejumlah  modal  dan  aktiva yang  dimilikinya,  serta  dapat  dinilainya  tingkat  efisiensi penggunaan modal dan aktiva tersebut.
·         Pengumpulan Data
Berikut ini adalah laporan laba/rugi dan neraca CV.Laksana Jaya pada periode tahun 2005 dan tahun 2006
Tahun 2005
LAPORAN LABA/RUGI
URAIAN
DEBET
KREDIT
Pendapatan/penjualan
Biaya produksi
1. pembelian bahan baku
2. biaya upah tukang
Total biaya produksi
Laba kotor
Biaya operasional
1. biaya transportasi
2. biaya gaji pegawai
3. biaya listrik,telpon,dan air
4. biaya penyusutan peralatan,bangunan,dan kendaraan
5. biaya perawatan peralatan,bangunan,dan kendaraan
6. biaya-biaya lain
Total biaya operasional
Rugi/laba sebelum pajak
Pajak usaha
36.586.000
6.465.000
43.051.000
1.098.000
3.500.000
778.000
1.050.000
185.000
366.500
6.978.000
112.600
51.155.000
8.104.000
1.126.000
Rugi/laba usaha bersih
1.013.400
LAPORAN NERACA
URAIN
DEBET
URAIAN
KREDIT
AKTIVA
Aktiva lancar
1. Kas
2. Kas Bank
3. Piutang
Total aktiva lancar
Aktiva tetap
1. Peralatan dan mesin
2. Ak.peny.peralatan dan mesin
3. Bangunan
4. Ak.peny.bangunan
5. Kendaraan
6. Ak.peny.kendaraan
Total Aktiva Tetap
212.166
0
21.520.000
21.732.166
47.875.000
(3.900.000)
200.000.000
(6.500.000)
42.500.000
(3.250.000)
276.725.000
PASSIVA
Utang jangka pendek
1. utang dagang
2. utang usaha
Total utang jangka pendek
Utang jangka panjang
1. utang kendaraan
Total Utang
Modal
10.725.500
45.152.000
55.877.500
7.098.000
62.975.500
235.481.666
Total Aktiva
298.457.166
Total Passiva
298.457.166
Tahun 2006
LAPORAN LABA/RUGI
URAIAN
DEBET
KREDIT
Pendapatan/penjualan
Biaya produksi
1. Pembelian Bahan Baku
2. Biaya upah tukang
Total biaya produksi
Laba kotor
Biaya operasional
1. Biaya transport
2. Biaya gaji pegawai
3. Biaya listrik,telpon,dan air
4. Biaya penyusutan peralatan,bangunan,dan kendaraan
5. Biaya perawatan peralatan,bangunan,dan kendaraan
6. Biaya lain-lain
Total biaya operasional
Laba /rugi sebelum pajak
Pajak usaha
24.519.900
6.665.900
31.184.900
1.472.500
3.500.000
747.000
1.050.000
475.000
952.000
8.196.500
112.600
46.946.500
15.761.600
7.565.100
Laba rugi sesudah pajak
7.425.50
LAPORAN NERACA
URAIAN
DEBIT
URAIAN
KREDIT
AKTIVA
Aktiva lancar
1. Kas
2. Kas Bank
3. Piutang
Total Aktiva Lancar
Aktiva tetap
1. Peralatan dan mesin
2. Ak.peny.peralatan dan            mesin
3. Bangunan
4. Ak.peny bangunan
5. Kendaraan
6. Ak.peny.kendaraan
Total Aktiva Tetap
4.388.766
0
20.258.500
24.647.266
47.875.000
(4.200.000)
200.000.000
(7.000.000)
42.500.000
(3.500.000)
275.675.000
PASSIVA
Utang jangka pendek
1. Utang dagang
2. Utang usaha
Total utang jangka pendek
Utang jangka panjang
1. Utang kendaraan
Total utang
Modal
8.767.500
42.067.000
50.834.500
6.591.000
57.425.500
242.896.000
Total Aktiva
300.322.266
Total Passiva
300.322.266
BAB 3
PERMASALAHAN
·         Menghitung Rasio likuiditas  (Liquidity Ratio)
Rasio likuiditas adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi  kewajiban keuangan jangka pendek tepat pada waktunya.
1.    Rasio Lancar (current ratio)
Aktiva lancar
Rasio lancar                  = ______________________
Kewajiban lancar
21.723.166
Tahun 2005                  =__________________________
55.877.500
=          0.4
24.674.266
Tahun 2006                  =__________________________
50.834.500
=          0.5
Perbedaan rasio lancar antara tahun 2005 dan 2006 terjadi karena peningkatan aktiva lancar yang pada tahun 2005 sebesar Rp.  21.723..166 dan pada tahun 2006 sebesar Rp. 24.647.266 serta adanya pengurangan kewajiban lancar yang pada tahun 2005 sebesar Rp. 55.877.500 dan pada tahun 2006 sebesar Rp. 50.834.500.
Walaupun demikian nilai rasio lancar dapat dikatakan baik karena perusahaaan masih mampu membayar kewajiban jangka pendek, meskipun nilai rasio lancar belum mencapai nilai 1 tetapi jika nilai rasio mencapai angka lebih dari satu   akan ada aktiva yang menganggur.
·         Menghitung Rasio profitabilitas (profitabilitas ratio)
Rasio profitabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan dari penggunanaan modalnya.
2.    Margin atas laba penjualan (net profit margin)
Laba sesudah pajak
Margin laba atas penjualan  =   ___________________   x100
Penjualan
1.013.400
Tahun 2005                  = _____________________   x100
51.155.000
=      2 %
7.425.500
Tahun   2006                  =  ______________________   x 100
46.964.500
=        15 %
Dari perhitungan diatas pada tahun 2005 diperoleh net profit margin sebesar  2% dan pada tahun 2006 sebesar 15 % yang artinya margin laba atas pada perusahaan CV.Laksana Jaya mengalami peningkatan. Dapat dikatakan bahwa kinerja dalam menghasilkan margin atas laba penjualan sangat baik.
·         Kemampuan dasar menghasilkan laba (Basic earning power rasio)
EBIT (earning before interest and fax)
Basic earning power ratio          = ________________________________
Total Aktiva
1.126.000
Tahun 2005                  = ______________________  x  100
298.457.166
=          0.4 %
7.565.100
Tahun 2006                  = ____________________  x 100
300.322.266
=          2.5 %
Dari perhitungan diatas, pada tahun 2005 diperoleh basic earning power ratio sebesar 0.4% dan pada tahun 2006 sebesar 2.5%. hal ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan menghasilkan laba yag berarti kinerja perusahaan CV.Laksana Jaya semakin baik.
·         Tingkat pengembalian laba atas total aktiva (return on total asset)
laba bersih sesudah pajak
ROA                            = ___________________________   x 100
Total aktiva
1.013.400
Tahun 2005                  = _____________________ x 100
298.457.168
=          0.3 %
7.452.500
Tahun 2006                  =   _____________________  x 100
300.322.266
=          2.4 %
Dari perhitungan diatas,pada tahun 2005 diperoleh return on total assets sebesar 0.3% dan pada tahun 2006 sebesar 2.4%. hal ini menunjukkan tingkat pengembalian laba atas total aktiva pada perusahaan CV.Laksana Jaya meningkat dengan kata lain perusahaan mampu menghasilkan laba yang dapat meningkatkan jumlah aktiva perusahaan.
·         Tingkat pengembalian atas ekuitas saham biasa (return on common equity)
Laba bersih sesudah pajak
ROE                            = _____________________________ x 100
Modal sendiri
1.013.400
Tahun 2005                  =  _____________________   x 100
235.481.666
=          0.3 %
7.452.500
Tahun 2006                  =     ____________________  x 100
242.896.766
=          3.0 %
Dari perhitungan diatas, pada tahun 2005 diperoleh return on common equity sebesar 0.3% dan pada tahun 2006 sebesar 3.0%. hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas perusahaan mengalami peningkatan dalam pengembalian modal.
·         Rasio Pengelolaan Aktiva (Asset Management Ratio/Aktivity Ratio)
Rasio pengelolaan aktiva adalah alat ukur sejauh mana efektifitas perusahaan dalam menggunakan sumber daya – sumber dayanya.
·         Rasio perputaran aktiva tetap (Fixed assets turnover ratio)
Penjualan
Rasio perputaran aktiva tetap    =_____________________
Aktiva tetap bersih
51.155.000
Tahun 2005                              =   _____________
276.725.000
=          0.18
46.946.500
Tahun 2006                              =_________________
275.675.000
=          0.17
Dari perhitungan diatas pada tahun 2005 diperoleh fixed assets turnover ratio sebesar 0.18  artinya dalam tahun tersebut aktiva tetap menghasilkan penjualan 0.18 X. sedangkan untuk tahun 2006 diperoleh fixed assets turnover ratio sebesar 0.17 artinya dalam tahun tersebut aktiva tetap menghasilkan penjualan sebesar 0.17 X.
·         Rasio perputaran total aktiva (Total assets turnover ratio)
Penjualan
Rasio perputara total aktiva       =________________
Total aktiva
51.155.000
Tahun 2005                              = _________________
298.457.166
=          0.17
46.946.500
Tahun 2006                              = ____________________
300.322.266
=          0.15
Dari perhitungan diatas pada tahun 2005 dapat diperoleh  total assets turnover ratio sebesar 0.17 artinya dalam tahun tersebut aktiva menghasilkan penjualan 0.17 X, sedangkan pada tahun 2006 diperoleh total assets turnover ratio sebesar 0.15 artinya pada tahun tersebut aktiva menghasilkan penjualan 0.15 X.
·         Rasio pengelolaan hutang (Leverage Ratio)
Rasio pengelolaan hutang (Leverage Ratio) adalah rasio untuk mengetahui seberapa besar perusahaan dibiayai dengan hutang.
3.    Rasio hutang (debt ratio)
Total hutang
Debt ratio                                 =___________________
Total aktiva
62.975.500
Tahun 2005                              =  ________________
298.475.166
=          0.21
57.425.500
Tahun 2006                              =   _______________
300.322.266
=          0.19
Dari hasil perhitungan diatas pada tahun 2005 diperoleh debt ratio sebesar 0.21 yang artinya adalah prosentasi aktiva didanai dari hutang sebesar  21%, sedangakn untuk tahun 2006 diperoleh debt ratio sebesar 0.19 yang artinya adalah prosentasi aktiva yang didanai dari hutang sebesar 19%. Terjadinya penurunan debt ratio menunjukkan bahwa kinerja perusahaan semakin meningkat dengan semakin menurunnya hutang dalam pendanaan akitiva.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar