Jumat, 11 Maret 2016

laporan keuangan sofkill

Analisis keuangan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Analisis keuangan digunakan untuk menilai kelangsungan usaha, stabilitas, profitabilitas dari suatu usaha, sub usaha atapun proyek.
Analisis keuangan dilakukan oleh seorang profesional yang menyajikan laporan dalam bentuk rasio yang menggunakan informasi sebagaimana tersaji dalam laporan keuangan. Laporan ini biasanya disajikan kepada pimpinan puncak suatu usaha sebagai acuan untuk mengambil suatu kebijakan perusahaan.
Berdasarkan hasil analisis ini maka manajemen dapat memutuskan berbagai keputusan manajemen misalnya :
·         Melanjutkan atau tidak melanjutkan operasional suatu usaha atau bagian dari suatu usaha.
·         Melakukan pembuatan atau pembelian bahan baku dalam proses produksi
·         Melakukan pembelian atau menyewa mesin-mesin produksi
·         Melakukan penerbitan saham atau melakukan negosiasi untuk memperoleh pinjaman bank guna meningkatkan modal kerja perseroan.
·         Berbagai keputusan lainnya yang memungkinkan manajemen melakukan pilihan yang tepat terhadap berbagai alternatif yang ada dalam mengelola perusahaan.
Tujuan analisis keuangan[sunting | sunting sumber]
Analisis keuangan seringkali menilai suatu usaha berdasarkan :
1.    Profitabilitas adalah kemampuan perseroan untuk menghasilkan suatu keuntungan dan menyokong pertumbuhan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Profitabilitas perseroan biasanya dilihat dari laporan laba rugi perseroan (income statement) yang menunjukkan laporan hasil kinerja perseroan.
2.    Solvabilitas adalah kemampuan perseroan untuk memenuhi seluruh kewajibannya, yang diukur dengan membuat perbandingan seluruh kewajiban terhadap seluruh aktiva dan perbandingan seluruh kewajiban terhadap ekuitas
3.    Likuiditas adalah kemampuan perseroan untuk memenuhi kewajiban lancarnya yang diukur dengan menggunakan perbandingan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar.
4.    Stabilitas adalah kemampuan perseroan dalam mempertahankan usahanya dalam jangka waktu panjang tanpa harus menderita kerugian. Untuk menilai stabilitas perseroan digunakan laporan laba rugi dan neraca keuangan (balance sheet) perseroan serta berbagai indikator keuangan dan non keuangan lainnya.
Metode[sunting | sunting sumber]
Analisis keuangan seringkali menggunakan rasio keuangan dari tingkat solvabilitas , profitabilitas, pertumbuhan usaha.
·         Kinerja masa lalu untuk suatu masa tertentu misalnya selama 5 tahun
·         Kinerja mendatang: menggunakan figur kinerja masa lalu dan teknik matematika serta statistik, termasuk nilai sekarang dan nilai mendatang. Metode perhitungan ini adalah merupakan penyebab dari kesalahan analisis keuangan dimana statistik masa lalu dapat menyebabkan rendahnya prediksi masa mendatang.
·         Perbandingan kinerja yaitu membandingkan kinerja antara beberapa perusahaan dalam industri sejenis

https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_keuanganAnalisis Laporan Keuangan Koperasi

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN KOPERASI
Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya atas dasar prinsip koperasi dan kaidah ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat sekitarnya, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan. Koperasi memiliki karakteristik utama yang membedakannya dengan badan usaha lain yaitu adanya identitas ganda (the dual identity of the member) pada anggotanya. Anggota koperasi berperan sebagai pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi (user own oriented firm).
Laporan keuangan menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen, atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Laporan keuangan koperasi yang disusun berdasarkan PSAK, akan membuat informasi yang disajikan menjadi lebih mudah dipahami, mempunyai relevansi, keandalan, dan mempunyai daya banding yang tinggi. Sebaliknya jika laporan keuangan koperasi disusun tidak berdasarkan standar dan prinsip yang berlaku, dapat menyesatkan penggunanya.
Modal Koperasi
Berhasil tidaknya suatu koperasi sangat tergantung pada pengelolaan keuangannya. Pengelolaan keuangan mencakup sumber pendanaan dan penggunaan modal koperasi. Banyak koperasi gagal dan pengurusnya mengeluh semata-mata karena kekurangan modal. Sumber pendanaan koperasi dikelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu :
1.     Modal sendiri, yaitu modal yang dikumpulkan langsung dari anggota koperasi yang terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela, dana cadangan dan hibah.
2.     Modal dari pinjaman. Pinjaman berasal dari anggota, perorangan bukan anggota, koperasi lain, dan pinjaman dari bank.
3.     Penyertaan / Penanaman Modal.
Sedangkan penggunaan modal koperasi umumnya dikelompokkan menjadi empat yaitu: 1) modal untuk organisasi. 2) modal untuk alat perlengkapan. 3) modal kerja atau modal lancar. 4) modal untuk uang muka kegiatan.
1.     Modal Sendiri
Simpanan pokok adalah :
1.     Simpanan yang harus dipenuhi oleh setiap orang pada waktu mulai menjadi anggota suatu koperasi.
2.     Besarnya tetap dan sama untuk setiap calon anggota.
3.     Dapat diminta kembali sesudah keluar dari keanggotaan, dan kalau perlu dikurangi karena kerugian – kerugian yang diderita koperasi.
4.     Digunakan untuk modal pokok. Hal ini menanggung risiko rugi dan untung sesuai dengan kehidupan koperasi.
Simpanan wajib adalah :
1.     Simpanan yang diwajibkan kepada anggota untuk membayar pada waktu tertentu, misalnya sebulan sekali atau setiap kali memasukkan hasil bumi ke koperasi.
2.     Dapat diminta kembali dengan cara yang ditentukan koperasi, misalnya sesudah jangka waktu tertentu atau sekian persen dari jumlah total sewaktu – waktu. Hal ini diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
Simpanan sukarela adalah :
1.     Simpanan yang besarnya dan waktunya tidak tertentu, tergantung kerelaan anggota atau perjanjian antara anggota dengan koperasi.
2.     Dapat berupa simpanan giro (dapat diambil sewaktu-waktu), simpanan deposito (diambil dalam waktu tertentu menurut perjanjian dan diberi bunga), dan simpanan khusus untuk maksud tertentu misalnya untuk lebaran.
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisisihan sisa hasil usaha, yang dimaksudkan untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi.
Pelaporan Keuangan Koperasi
Setelah tahun buku Koperasi ditutup, paling lambat 1 (satu) bulan sebelum  diselengggarakan rapat anggota tahunan, Pengurus menyusun laporan keuangan tahunan yang memuat sekurang – kurangnya :
1.     Perhitungan tahunan yang terdiri dari neraca akhir tahun buku yang baru lampau dan perhitungan hasil usaha dari tahun yang bersangkutan serta penjelasan atas dokumen tersebut.
2.     Keadaan dan usaha koperasi serta hasil usaha yang dapat dicapai.
Laporan keuangan tersebut harus ditandatangani oleh semua anggota pengurus. Apabila salah seorang pengurus tidak menandatangani laporan tahunan tersebut, anggota yang bersangkutan harus menjelaskan alasannya secara tertulis. Persetujuan terhadap laporan tahunan termasuk pengesahan perhitungan tahunan merupakan penerimaan pertanggungjawaban pengurus oleh rapat anggota.
Bentuk dan format laporan keuangan koperasi telah diatur oleh Ikatan Akuntan   Indonesia (IAI) dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) nomor 27 tentang Akuntansi Perkoperasian (Revisi 1998). Laporan keuangan Koperasi meliputi :
1.     Neraca
2.     Perhitungan Hasil Usaha
3.     Laporan Arus Kas
4.     Laporan Promosi Ekonomi Anggota
5.     Catatan atas Laporan Keuangan.
Neraca
Neraca menyajikan informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan ekuitas koperasi pada waktu tertentu. Format neraca lihat contoh pada akhir materi.
Aktiva yang diperoleh dari sumbangan yang terikat penggunaannya dan tidak dapat dijual untuk menutup kerugian koperasi diakui sebagai aktiva lain-lain. Sifat keterikatan penggunaan tersebut dijelaskan dalam catatan laporan keuangan. Aktiva-aktiva yang dikelola oleh koperasi tetapi bukan milik koperasi, tidak diakui sebagai aktiva, dan harus dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan. Simpanan anggota yang tidak berkarakteristik sebagai ekuitas diakui sebagai kewajiban jangka pendek atau jangka panjang sesuai dengan tanggal jatuh temponya dan dicatat sebesar nilai nominalnya.
Ekuitas koperasi terdiri dari modal anggota berbentuk simpanan pokok, impanan wajib, simpanan lain yang memiliki karaketeristik yang sama dengan simpanan pokok atau simpanan wajib, modal penyertaan, modal sumbangan, cadangan, dan sisa hasil usaha belum dibagi. Ekuitas ini dicatat sebesar nilai nominalnya. Simpanan pokok dan simpanan wajib yang belum diterima disajikan sebagai piutang simpanan pokok dan piutang simpanan wajib. Kelebihan setoran simpanan pokok dan simpanan wajib anggota baru di atas nilai nominal simpanan pokok dan simpanan wajib anggota pendiri diakui sebagai Modal Penyetaraan Partisipasi Anggota.
Perhitungan Hasil Usaha
Perhitungan hasil usaha (PHU) harus memuat hasil usaha dengan angggota dan laba atau rugi kotor dengan non-anggota.
Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menyajikan informasi mengenai perubahan kas yang meliputi saldo awal, sumber penerimaan kas, pengeluaran kas, dan saldo akhir kas pada periode tertentu.
Laporan Promosi Ekonomi Anggota
Dalam hal sisa hasil usaha tahun berjalan belum dibagi, maka manfaat ekonomi yang diperoleh anggota dari pembagian sisa hasil usaha pada akhir tahun buku dapat dicatat sebesar taksiran jumlah sisa hasil usaha yang akan dibagi untuk anggota.
Laporan promosi ekonomi anggota adalah laporan yang memperlihatkan manfaat ekonomi yang diperoleh anggota koperasi selama satu tahun tertentu. Laporan tersebut mencakup 4 (empat) unsur yaitu :
1.     Manfaat ekonomi dari pembelian barang atau pengadaan jasa bersama.
2.     Manfaat ekonomi dari pemasaran dan pengolahan bersama.
3.     Manfaat ekonomi dari simpan pinjam lewat koperasi.
4.     Manfaat ekonomi dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha.
Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan menyajikan pengungkapan yang memuat:
1.     Perlakuan akuntansi mengenai pengakuan pendapatan dan beban sehubungan dengan tansaksi koperasi dengan anggota dan non-anggota, kebijakan akuntansi tentang aktiva teetap, penilaian persediaan, piutang, dan sebagainya, dasar penetapan harga pelayanan kepada anggota dan non-anggota.
2.     Pengungkapan informasi lain seperti kegiatan atau pelayanan utama koperasi kepada anggota baik yang tercantum dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga maupun dalam praktek, atau yang telah dicapai oleh koperasi, ikatan koperasi dalam pengembangan sumber daya dan mempromosikan usaha ekonomi anggota, pendidikan dan pelatihan perkoperasian dan sebagainya.
Masalah Akuntansi Koperasi
Permasalahan akuntansi yang selalu timbul dalam koperasi menyangkut beberapa hal yaitu :
1.     Penyertaan masing – masing anggota.
Pada koperasi yang juga melakukan kegiatan usaha untuk pihak ketiga (bukan anggota) disamping kegiatan usaha untuk anggota, sering dijumpai adanya beban bersama yang sulit dipisahkan, misalnya beban penyusutan, beban listrik, beban telepon, beban sewa dan beban lain yang digunakan untuk semua kegiatan usaha. Dalam hal ini, perhitungan pembebanan harus sesuai dengan perbandingan jumlah peredaran bruto dari kedua macam kegiatan tersebut.
2.     Pembagian sisa hasil usaha.
Sisa hasil usaha (SHU) koperasi dibagi dalam 2 (dua) katagori yaitu SHU yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota dan SHU yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk pihak ketiga (bukan anggota). SHU yang boleh dibagikan kepada anggota hanyalah SHU yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota. SHU koperasi yang disediakan untuk anggota terdiri dari jasa modal dan jasa anggota.
Proses Penyusunan Laporan Keuangan
Setelah tahun buku berakhir, pengurus koperasi wajib menyusun laporan keuangan tahunan yang memuat sekurang – kurangnya:
1.     Perhitungan tahunan yang terdiri dari neraca, perhitungan hasil usaha serta penjelasan atas dokumen tersebut.
2.     Keadaan dan usaha koperasi serta hasil usaha yang dapat dicapai.
Neraca, perhitungan hasil usaha serta penjelasannya merupakan laporan pokok keuangan koperasi. Laporan keuangan koperasi tidak jauh berbeda dengan laporan keuangan untuk perusahaan lain. Perbedaan utama terletak pada penyajian modal dan perhitungan laba rugi. Proses penyusunan laporan keuangan koperasi dimulai dari proses akuntansi berupa :
1.     Pencatatan.
2.     Penggolongan.
3.     Peringkasan.
4.     Pelaporan.
5.     Analisis data keuangan.
Kegiatan pencatatan dan penggolongan merupakan proses yang dilakukan secara rutin dan berulang – ulang setiap kali terjadi transaksi keuangan.

laporan Keuangan Koperasi Simpan Pinjam
Laporan keuangan merupakan hal yang sangat penting dalam entitas bisnis sekecil apapun, termasuk koperasi. Laporan keuangan dibuat dan disajikan oleh profesional yang memahami pembukuan yang biasanya merupakan seorang akuntan dari dalam koperasi atau koperasi dapat juga meminta bantuan dari akuntan luar berikut analisisnya. Secara ideal alangkah baiknya bila keahlian akuntan juga dikuasai oleh pengawas sehingga dengan demikian dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dan memungkinkan bagi semua pihak yang berkepentingan untuk menilai usaha dan keadaan keuangan koperasi secara menyeluruh.

Suatu laporan keuangan setidaknya menyertakan neraca dan laporan rugi laba. Keduanya tidak hanya penting bagi pihak internal koperasi tetapi juga untuk pihak lain yang berkepentingan seperti pemerintah, masyarakat, bank dan sebagainya. Neraca (balance sheets) merupakan suatu daftar yang berisi ringkasan harta, kewajiban dan modal dari suatu badan usaha (termasuk di dalamnya koperasi) pada saat tertentu. Sehingga neraca /menggambarkan posisi keuangan koperasi pada saat tertentu biasanya pada akhir tahun. Walaupun demikian kemungkinan laporan keuangan ini bisa diminta kapan saja mungkin setiap tri wulan atau tiap akhir semester sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Laporan Laba/Rugi (income statement) merupakan laporan yang berisi ringkasan pendapatan dan biaya dari suatu badan usaha untuk jangka waktu tertentu misalnya selama 1 tahun, atau 1 semester.





Berikut ini merupakan contoh bentuk laporan keuangan dari Koperasi Simpan Pinjam "Ventura Indah":

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcz-inPhnBc7ZwYfh05jDhlDtFoJK7WHyGHs78RRWLMPy72R3hv-7Wv59lHZfP0Lf2ApAOulGPpXbVZdsdK9c3l26OLdBxrgxynWLERCyM7YaGkLe2UrsMpeSRwxLAZqqJGGYcXtGBk1eh/s1600/01.jpg

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEie8oTHEsX4UsHTwfyNprpnwZlst10Rw1sBpdivDXuMKSgSfgj2MXHSCe15nB3kpt_G8CddSC1O0tK8uQ2zSpw_1YbKV7HlWANa-QDPZ86p3o-5h076K03hpnRPe6qqjx_MWEXhFQfdNgmZ/s1600/02.jpg

Selisih antara jumlah penerimaan dan jumlah pengeluaran merupakan Sisa Hasil Usaha (SHU) atau laba. SHU ini pembagiannya dilakukan sesuai dengan AD/ART, misalkan: 1)Untuk Cadangan 25%; 2)Untuk simpanan Anggota 20%; 3)Untuk jasa pinjaman 25%; 4)Dana pengurus 10%; 5)Kesejahteraan Pegawai 5%; 6)Dana Pendidikan 5%; 7)Dana Pemb. Daerah Kerja 5%; 8)Dana Sosial 5%; sehingga jumlah total 100%

SHU selain digunakan sebagai simpanan anggota, jasa pinjaman, dana pengurus, kesejahteraan pegawai biasanya disimpan kembali ke dalam kas sebelum digunakan. Dana yang benar-benar digunakan untuk memperkuat permodalan koperasi biasanya bersumber dari cadangan.

Dalam teknik pembukuan/akuntansi meliputi beberapa fase, antara lain: 1)Pencatatan transaksi-transaksi setiap hari dilakukan dalam buku harian, seperti buku harian penjualan, buku harian pembelian, buku harian piutang dan lain-lain; 2)Catatan ini kemudian dimasukkan kedalam Buku Besar setelah diklarifikasikan mana yang masuk Debet dan mana yang masuk Kredit; 3)Pada akhir tahun buku dibuatkan suatu ikhtisar berupa daftar Laba/Rugi, Neraca dan daftar lainnya 4)Analisis Laporan keuangan berada pada fase berikutnya yang fungsinya untuk mengetahui tentang kondisi keuangan koperasi.


Dengan demikian, maka analisis laporan keuangan merupakan alat untuk melihat kekuatan dan kelemahan di bidang finansial, untuk menilai prestasi manajemen masa lalu dan prospeknya di masa yang akan datang yang dapat digunakan oleh pihak internal badan usaha serta pihak eksternal. Dari segi tekniknya analisis laporan keuangan ini dapat menggunakan Analisis Rasio (Ratio Analysis) atau analisis perbandingan antara satu rekening dengan rekening lainnya yang akan penulis bahas pada blog posting selanjutnya.

Pada laporan keuangan sanggat dibutuhkan  sekali terutama untukbagian keuangan penerimana dan pengeluaran kas. Dan




Tidak ada komentar:

Posting Komentar