Jumat, 29 April 2016

tugas sofskill




Analisa Break Even Point | Pengertian BEP
Pengertian Break Even Point
Break Even Point, Pengertian Break Even Point adalah kondisi dalam suatu operasi entitas bisnis tidak menghasilkan laba, pun tidak mengalami kerugian. Dalam bahasa sederhana: IMPAS (pendapatan = beban). Break Even Point seringkali disingkat BEP dalam penyebutannya agar mudah oleh kebanyakan orang dibawah ini pengertian menurut para ahli
S Munawir | 2002
Titik BEP (Break Even Point) atau juga titik pulang pokok adalah suatu kondisi operasi perusahaan tidak mendapatkan laba dan juga tidak mengalami kerugian (Total Biaya = Total Pendapatan)
Purba | 2002
Purba menyatakan Break Even Point berdasar kepada suatu pernyataan yang sederhana, berapa jumlah unit produksi yang harusnya dijual guna menutupi semua biaya yang telah dikeluarkan untuk menghasilkan produk tersebut
PS Djarwanto | 2002
BEP adalah suatu kondisi impas yaitu bila telah tersusun perhitungan laba-rugi entitas bisnis pada periode tertentu, dan entitas tersebut tidak memperoleh keuntungan juga tidak mengalami kerugian.








Manfaat Break Even Point
·         Berikut beberapa manfaat dari Break Even Point :
  • Sebagai alat dalam perencanaan untuk menghasilkan laba
  • BEP menydiakan informasi tentang berbagai tingkat jumlah volume suatu penjualan dan hubungannya dengan potensi mendapatkan laba berdasarkan tingkat volume penjualan yg bersangkutan
  • Untuk mengevaluasi laba entitas secara keseluruhan.
  • Mengganti tebalnya sistem laporan dengan grafik yang sangat mudah dibaca ataupun dimengerti.
Komponen-komponen yang memiliki peran pada BEP adalah biaya. Biaya disini merupakan biaya tetap dan biaya variable, dimana dalam prakteknya untuk menentukan atau memisahkan suatu jenis biaya apakah itu termasuk biaya tetap atau variabel bukan hal yang mudah. Biaya variabel merupakan biaya yang dikeluarkan dalam menghasilkan satu unit produk, jadi bila tidak melakukan aktivitas produksi maka biaya variabel ini tidak akan muncul, sedangkan biaya tetap merupakan biaya yang keluar untuk semua aktivitas entah itu untuk produksi ataupun bukan untuk produksi.

Tujuan utama dari suatu perusahaan salah satunya adalah mendapatkan keuntungan atau laba, untuk memperoleh keuntungan/laba secara maksimal bisa dilakukan dengan beberapa langka berikut
a.       Menekan sebisa mungkin biaya produksi atau biaya operasional sekecil kecilnya, serendah rendahnya tetapi tingkat harga, kkualitas maupuan kutantitasnya tetap dipertahankan sebisanya.
b.       Penentuan harga jual sedeikian rupa menyesuaikan tingkat keuntungan yang diinginkan/dikehendaki
c.        Volume kegiatan ditingkatkan dengan semaksima
Kegunaan dari Break Even Point
 Diatas  sudah dijabarkan analisa BEP penting bagi pimpinan manajemen suatu perusahaan untuk bisa mengetahui berapa tingkat produksi dimana total biaya yang dikeluarkan akan sama dengan total jumlah penjualan. Dengan kata lain, dengan: BEP manajemen akan tahu hubungan antara produksi, harga jual, penjualan, biaya, laba ataupun rugi sehingga bisa mempermudah manajemen dalam pengambilan sebuah keputusan.

Asumsi Break Even Point

Analisis BEP akan beguna bila asumsi asumsi dasar dipenuhi, berikut diantaranya:
Biaya biaya yang dikeluarkan entitas bisa dikelompokkan kedalam biaya tetap dan biaya variable.
a.       Besar kecilnya biaya variable secara total berubah ubah secara proprosional dengan tingkat volume produksi ataupun penjualan, hal ini mengartikan bahwa biaya variable per unit adalah tetap
b.      Besar kecilnya biaya tetap tidak berubah walaupun ada perubahan dalam volume produksi ataupun penjualan. Ini mengartikan biaya tetap per unit berubah ubah dengan adanya perubahan pada volume kegiatan.
c.       umlah unit yang terjual (unit produk) sama dengan angka per unit produk yang dihasilkan/diproduksi.
d.      Harga jual per unit tidak akan berubah dalam periode tertentu
e.       Entitas/Perusahaan hanya menghasilkan satu jenis produk. Jika lebih dari satu jenis produk, komposisi masing masing jenis produk diasumsikan tetap (konstan)

Analisis BEP juga bisa dipergunakan oleh manajemen perusahaan dalam pengambilan beberapa keputusan mengenai:
a.       Jumlah produk minimal yang harus terjual supaya perusahaan tidak menderita kerugian
b.       Jumlah minimal penjualan yg harus tetap dipertahankan supaya perusahaan tidak menderita kerugian
c.        Besar kecilnya penurunan penjualan yang bisa ditoleransi agar perusahaan tak mengalami kerugian
d.       Guna mengetahui efek dari sebuah perubahan harga, biaya ataupun tingkat volume penjualan terhadap keuntungan/laba yang didapat.
BEP juga bisa dipergunakan dalam 3 cara yang terpisah, tetapi masih saling berhubungan satu sama lainnya, yaitu digunakan untuk:
a.       Menganalisis program otomatis diamana suatu entitas akan melakukan operasi dengan cara lebih mekanis serta otomatis dan mengganti biaya variable dengan biaya tetap
b.       menelaah impak dari suatu perluasan tingkat aktivitas operasi secara umum
c.        Membuat suatu keputusan mengenai jenis produk baru yang harus dicapai apabila perusahaan  menginginkan BEP dalam suatu project yang diusulkan
Kita bisa menggunakannya menjadikan rumus untuk mengetahui hal hal seperti berikut ini
Ø  Hubungan antara biaya, penjualan serta laba
Ø  Mengetahui struktur biaya variable dan biaya tetap.
Ø  Bisa mengetahui kemampuan dalam merendahkan atau menekan biaya dan batasan dimana suatu perusahaan tidak mengalami rugi dan juga laba.
Ø  Mengetahui hubungan antara volume, cost, harga serta laba
Analisis BEP bisa memberikan penerapan yang cukup luas untuk mengujikan aktivitas aktivitas yang diusulkan didalam mempertinbangkan beberapa alternatif ataupun tujuan pengambilan suatu keputusan yang lain. Analisa BEP bukan sekedar semata mata hanya untuk mengetahui kondisi perusahaan yang Impas atau break even saja, tetapi analisa break even point bisa memberikan informasi kepada para pimpinan entitas/perusahaan mengenai berbagai tingkat volumi penjualan dan juga hubungannya dengan potensi atau kemungkinan mendapatkan keuntungan menurut tingkat penjuualan yang bersangkutan.


http://retnarindayani.blogspot.co.id/2013/01/break-event-point-analisis-titik-impas.html 

 Break Event Point (Analisis Titik Impas)Adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara biaya, volume penjualan dan profit.

Asumsi-asumsi:
1.      Analisis titik impas digunakan untuk analisis jangka pendek
2.      Biaya dikelompokkan menjadi 2:
            a.       Biaya tetap
            b.      Biaya variable : gambarannya apabila jumlah produksi berubah maka biaya juga berubah
            Misal : Tukang gorengan
            Biaya tetapnya : kuali, sendok, kompor, tabung gas
            Biaya variabelnya : minyak goring, tepung, gas, dll.
3.      Jumlah yang diproduksi = jumlah yang dijual
TC = AC x Q
TR = P x Q

TC    : Total Cost
TR     : Total Revenue
AC    : Average Cost
ATC  : Average Total Cost

4.      Harga jual per unit tetap
5.      Bauran penjualan tetap pada kasus multiproduk
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj246eRPHSOJxmaMvu6a6B4gKk8ni9h-7K5be1EGuxO9OBZ8AuILdCOSiZ8jqFAZC1aK2W1pqZfJGrAUkAPj52mENjYWWY0k_u-zVYrHsmSLTObq1nztIFD4Vu9CByWu2nrU8efQLartSlz/s1600/Picture1.jpg

          BEP       : 1. Berdasarkan jumlah barang yang diproduksi (unit)
                        2. Berdasarkan harga penjualannya (Rp)
1.      BEP (Q) atau BEP berdasarkan jumlah barang yang diproduksi (unit)
=  FC 
   P - V
Ket
FC                :Fixed Cost/biaya tetap
P                  :Harga
VC                :Variable Cost/biaya variable

Contoh :
Suatu perusahaan mengeluarkan biaya tetap sebesar  300.000. Biaya variabel per unit 40. Harga jual per unit 100. Kapasitas produksi maksimal 10.000. Hitunglah BEP (Q)!

BEP (Q)     =    FC   
                      P – V
                = 300.000
                     100 - 40
                = 5.000 unit
atau
P- V          = contribution margin = 100 – 40 = 60
BEP (Q)     =                  FC                    
                            Contribution margin
                 = 300.000
                        60
                 = 5.000 unit
2.      BEP (P) atau berdasarkan harga penjualannya (Rp)
=        FC     
     1 – TVC
             S
Ket
Sales (S) atau volume penjualan = P x Q
Total Variable Cost (TVC) = VC x Q

Dari soal yang sama diatas:
Sales (S) atau volume penjualan = P x Q  = 100 x 10.000 = 1.000.000
Total Variable Cost (TVC)        = VC x Q = 40 x 10.000 = 400.000

BEP (Rp)       =        FC       
                           1 – TVC
                               S
                 =    300.000   
                     1 – 400.000
                         1.000.000
                = 500.000

BEP (Q)    = BEP (Rp)
                          P
                   = 500.000
                          100
                   = 5.000

Contribution margin ratio                  = 1–  400.000  = 0,6      
   Atau contribution to fixed cost                  1.000.000

Setiap perubahan penjualan akan menyebabkan setiap perubahan terhadap fixed cost sebesar 0,6
atau 60%

*** Margin of Safety : angka yg menunjukkan jarak antara penjualan yang direncanakan atau budget sales dengan penjualan break even.
penj. yg direncanakan – penj. Pada BEP x 100%
              Penj. yg direncanakan
1.000.000 – 500.000 x 100%
             1.000.000
= 50%

Efek Penambahan Faktor Terhadap BEP
A.     Harga jual
     1.      Suatu perusahaan mengeluarkan biaya tetap sebesar  300.000. Biaya variabel per unit 40. Harga jual per
           unit naik dari 100 menjadi 160. Kapasitas produksi maksimal 10.000. Hitunglah BEP (Q)!
Jawab:
BEP (Q)             = 300.000 = 300.000
                               160 – 40       120
                              = 2.500 unit

BEP (Rp)           =    300.000     
                                1 –  400.000
                                     1.600.000
                           = 400.000
        Bila harga jual dinaikkan maka BEP-nya akan turun

    2.      Suatu perusahaan mengeluarkan biaya tetap sebesar  300.000. Biaya variabel per unit 40. Harga jual per
          unit turun dari 100 menjadi 80. Kapasitas produksi maksimal 10.000. Hitunglah BEP (Q)!

Jawab:
BEP (Q)             = 300.000 = 300.000
                               80 – 40       40
                              = 7.500 unit

BEP (Rp)           =    300.000    
                                1 –  400.000
                                      800.000
                             = 600.000
B.      Biaya Tetap
  1.      Ada Ada tambahan biaya tetap Rp 100.000 (300.000 + 100.000)
Memperbesar kapasitas produksi dari 10.000 unit – 15.000 unit
Biaya variabel per unit 40.
Harga jual per unit 100 – 90. Berapa BEP nya?

Jawab:
BEP (Q)             = 400.000 = 400.000
                                 90 – 40           40
                             = 8.000 unit

BEP (Rp)           =    400.000    
                              1 –  600.000
                                  1.350.000
                            = 727.000






C.     Sales Mix
Contoh soal:
Perusahaan memproduksi lebih dari satu produk
Sales = TR = Total Revenue = P. Q

Keterangan
Produk
Total
A
B
Sales
200.000
200.000
400.000
Q/unit
20.000
8.000
VC
60% x 200.000 = 120.000
40% x 200.000 = 80.000
200.000
FC
40.000
80.000
120.000
TC = VC + FC
160.000
160.000
320.000
Laba = S – TC
40.000
40.000
80.000(untung)

Jawab:
Sales mix     = A : B = 200.000 : 200.000 = 1 : 1
Produk mix = A : B =    20.000 :    80.000 = 2,5 : 1



BEPtotal (Rp)        =     FC       
                           1 – TVC
                                  S
                =    120.000
                        1 –  200.000
                               400.000
                      = 120.000/0,5
                      = 240.000










Sales Produk A           = ½ x 240.000
                                 = 120.000
TR                               = P. Q                                  
                                 = P . 20.000
P                               = 120.000/20.000
                                 = 6

 Sales Produk B             = ½ x 240.000
                                    = 120.000
TR                                = P. Q                                  
                                    = P . 8.000
P                                = 120.000/8.000
                                  = 15

 Kelemahan dari Analisa Break Even Point.

Walaupun Analisa Break Even Point ini telah banyak dipergunakan oleh berbagai perusahaan, namun tidak bisa nafikanbahwa analisa break even point ini memiliki beberapa kelemahan.